Zack Snyder's Justice League: Kembalinya Sang Maestro

Zack Snyder's Justice League: Kembalinya Sang Maestro

Devy Octaviany - detikHot
Selasa, 16 Mar 2021 21:26 WIB
JUSTICE LEAGUE
Justice League Foto: Courtesy of Warner Bros. Pictures
Jakarta -

Zack Snyder yang merupakan sutradara Justice League berbincang dengan detikcom. Zack Snyder dikenal sebagai sutradara di balik sejumlah film superhero keluaran DC.

Ia pernah menyutradarai Watchmen (2009) kemudian menggarap kisah superhero lain dalam DC Extended Universe seperti Superman dalam Man of Steel (2013) hingga Batman v Superman: Dawn of Justice (2016).

Zack Snyder adalah orang pertama di balik film Justice League. Tapi kala itu, ia memang harus mundur dari produksi film itu pada Mei 2017. Tragedi keluarga setelah kematian sang putri di usia 20 tahun membuat Snyder melepas film mega pahlawan super DC Comics dari Warner Bros. yang sedang dalam masa produksi kala itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Joss Whedon, sutradara yang sebelumnya berada di balik film Marvel jadi gantinya. Namun kehadiran Whedon ternyata tak dapat menolong Justice League.

ADVERTISEMENT
Justice LeagueJustice League Foto: Courtesy of Warner Bros. Picture

Usai dirilis, film ini tak cuma menuai kritik tapi juga membawa kerugian bagi Warner Bros studio. Zack Snyder akhirnya menjawab keinginan penggemar dengan membawa Justice League versinya.

Kini Zack Snyder kembali buat menggarap Justice League. Snyder seakan ingin menunjukkan bagian mana saja yang ingin ia luruskan dari film versi lama.

Merilisnya secara streaming membuat Zack Snyder memanfaatkan kesempatan itu tak tanggung-tanggung. Justice League dibuatnya cukup panjang hingga berdurasi empat jam.

Dulu penggemar tak akan diberi banyak kesempatan untuk melihat tentang siapa Barry Allen selain identitasnya sebagai The Flash. Atau latar belakang Cyborg yang diperlihatkan sekelumit hingga Aquaman yang tiba-tiba muncul dari lautan.

Termasuk bagaimana penampakan Steppenwolf yang dulu dianggap mengecewakan karena dinilai tak dikembangkan secara total untuk menjadi sosok villain yang terlihat mengancam. Justice League kala itu dipuji dari urutan aksi dan penggambaran karakternya, namun dikritik karena plot yang tak beraturan hingga CGI dan karakter villain yang dianggap terbelakang.

"Saya pikir untuk kami, ini adalah badai yang sempurna yang membiarkan kita untuk membuat film ini. Ini juga tidak akan terjadi tanpa para fans," ungkapnya.

Sutradara 55 tahun ini tak menampik, filmnya kali ini menjadi karya yang lekat dengan sentuhannya yang personal. Terlepas dari cerita dan misi tentang sekelompok pahlawan yang berupaya menyelamatkan bumi, Justice League juga menjadi cermin bagi kehidupan yang pernah ia alami.

Justice LeagueJustice League Foto: WarnerMedia)

"Dalam hidup, saya pernah kehilangan kakak laki-laki saya saat saya masih kecil. Dan ibu saya juga mengalami masa-masa di mana ia secara mental terganggu, persoalan itu sangat erat kaitannya dengan saya dan film ini, terutama cerita tentang Cyborg memiliki elemen tentang katarsis (pembersihan) yang bisa terjadi setelah anda mengalami tragedi dan bagaimana akhirnya dapat menemukan jati diri kembali," tutur Snyder.

Dirinya menggarap lagi bagian-bagian yang sebelumnya sudah ia ambil dalam proses pengambilan gambar. Pekerjaan itu cukup menantang karena ada dua ribuan adegan yang harus ia poles ulang.

"Saya tahu film ini dengan sangat baik dan saya mengedit film ini di komputer saya, dan saya menonton, melihat tiap bagian lebih detail lagi. Saat saya mulai mengerjakan, saya tahu pengerjaan film ini menjadi urusan yang besar, ada lebih dari 2,656 efek visual, jumlah sebanyak itu hampir tak terdapat pada film-film pada umumnya," tuturnya.

Snyder tak hanya membawa kisah emosional, ia juga ternyata kecewa setelah mendengar gaung kegagalan Justice League di 2017.

"Saya agak kesal, karena saya bertanya apa yang mereka lakukan terhadap karya saya," ungkapnya.

Zack Snyder sempat ingin menyaksikan film Justice League versi 2017. Namun Snyder memilih mengurungkan niatnya tersebut usai dirinya mendapatkan saran untuk tak menyaksikan film tersebut.

Justice LeagueJustice League Foto: WarnerMedia)

"Awalnya ada keinginan untuk menonton. Tapi setelah Chris Terrio (penulis skenario) dan beberapa orang berbicara kepada saya, saya akhirnya memutuskan untuk tidak menonton dan saya mempercayai apa yang mereka katakan," tutur Zack Snyder lagi.

Zack Snyder bersyukur dengan hadirnya industri layanan streaming yang saat ini berkembang. Ia jadi memiliki kesempatan untuk membuat kembali film tersebut yang sesuai dengan visinya yang selama ini tertunda. Zack Snyder's Justice League dapat disaksikan 18 Maret di HBO Max.

"Membuat film berdurasi 4 jam untuk versi bioskop itu bukanlah hal yang bisa dilakukan. Kemudian ada pandemi COVID di mana kita menunda banyak rencana memproduksi film, sementara kita kekurangan konten, semua set film juga dihentikan, namun akhirnya kita mampu menggunakan waktu ini untuk bekerja untuk membuat film ini dan menciptakan konten untuk industri virtual, aku rasa ini bakal jadi film yang menarik," tukas Snyder.

gif justice league


Ikutan kuis berhadiah Official Merchandise Justice League di Sini




(doc/nu2)

Hide Ads