.webp)
Studio Disney diketahui memecat salah satu bintangnya, Gina Carano. Hal ini menjadi sorotan dan perdebatan di antara dua belah pihak belum usai.
Gina Carano yang dikenal lewat penampilannya dalam The Mandalorian disebut memicu kemarahan studio Disney. Di sisi lain, sang aktris merasa tak terima.
Ia menyebut pemecatan itu menempatkan dirinya sebagai korban bully.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Aku bukan satu-satunya orang yang pernah dibully oleh perusahaan ini. Aku sangat tahu itu. Tapi aku tak bisa berkata banyak sebab hal ini akan berdampak pada teman-temanku yang lain. Banyak orang yang takut kehilangan pekerjaan," ujarnya.
Pemecatan yang dilakukan Disney dipicu dari postingan Gina Carano soal iklim politik AS saat ajang pilpres kemarin tak ubahnya seperti Nazi di Jerman. Disney meminta Carano meminta maaf namun ia menolak.
Kala itu, Gina Carano menyebut, menjadi seorang Republikan tak jauh bedanya dengan orang Yahudi yang memimpin pembantaian Holocaust.
Belakangan, Gina Carano mempertanyakan langkah Disney atas pemecatan tersebut. Ia menyinggung lawan mainnya di The Mandalorian, Pedro Pascal pernah melakukan hal yang sama namun tak berakhir seperti dirinya yang dipecat.
Gina Carano mengacu pada ucapan Pedro Pascal di 2018 soal kebijakan AS mengurung anak-anak imigran Meksiko tak beda dengan orang-orang Yahudi di kamp konsentrasi.
"Saya mengagumi Pedro," kata Carano dalam wawancara.
"Saya tahu dia mengatakan dan melakukan beberapa hal yang menyakitkan. Tapi kami memiliki kesepakatan setelah kami menyadari bahwa kami sedikit berbeda secara politik," ungkap Carano.
Pemecatan Gina Carano dari Disney menuai pro dan kontra. Gina Carano menyebut, dirinya menerima banyak dukungan atas apa yang ia lakukan dan menyebut dukungan itu juga datang dari orang-orang dalam di lingkaran Disney.
"(Disney) tengah mengintaiku seperti elang. Hal ini terjadi pada begitu banyak orang dan semakin jelas membuatku untuk terus bersuara dan jujur kepada diri sendiri," tutur Gina Carano.
(doc/dar)
