10 Film Indonesia Paling Hot 2020

Hot Top 10

10 Film Indonesia Paling Hot 2020

Devy Octafiani - detikHot
Kamis, 31 Des 2020 13:46 WIB
film Indonesia Ter-Hot 2020
Film Indonesia Terhot 2020 / Foto: (dok.detikcom)
Jakarta -

Pandemi turut berimbas pada industri perfilman Indonesia. Tak hanya produksi, namun sisi eksibisi dunia perfilman mengalami situasi sulit.

Bioskop tak dapat memutar layar per akhir Maret 2020. Meski begitu, film Indonesia terus bergerak mencari celah untuk dapat memperlihatkan karya dan ceritanya.

Ada film yang berhasil mendunia sebelum pandemi melanda. Ada pula sejumlah film yang diputuskan untuk rilis secara digital atau streaming.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kualitas sejumlah film tersebut tak kalah bersinar dan menarik meski tak tayang di layar lebar.

Pandemi yang terjadi pun membuat aturan ajang penghargaan film tertinggi di Indonesia, yakni Piala Citra membuat aturan baru yakni melibatkan film-film yang tayang secara digital dalam kompetisi ajang penghargaan.

ADVERTISEMENT

Selain film-film yang tayang di bioskop dan rilis lewat streaming, ada pula film yang dirilis bebas dan menuai sorotan dari kisahnya yang sederhana namun dekat dengan kehidupan keseharian.

detikHOT merangkum 10 film Indonesia terbaik tahun ini. Salah satu tolok ukur yang diyakini membuat film-film Indonesia tersebut masuk dalam kategori terbaik adalah penilaian yang ditetapkan dari ajang penghargaan Festival Film Indonesia.

Ajang tersebut sudah berlangsung sejak periode lampau dan menjadi ajang penghargaan yang diakui dalam memberikan gelar terbaik kepada sejumlah film dan sineas hingga filmmaker dan para pemeran Tanah Air tiap tahunnya.

Selain dari ajang FFI, ada penilaian yang ditetapkan lewat diskusi serta mengacu dari eksposure yang diterima film-film tersebut di mana jadi sorotan atau perbincangan di media sosial.

Simak daftar film Indonesia paling Hot tahun ini di halaman berikutnya.

1. Abracadabra

AbracadabraAbracadabra Foto: (dok. Fourcolors Film)

Abracadabra disutradarai oleh Faozan Rizal yang menceritakan tentang seorang pesulap bernama Lukman yang tak lagi percaya pada keajaiban. Film yang menampilkan Reza Rahadian sebagai sosok sang pesulap bernama Lukman itu diceritakan berencana pensiun dari dunia sulap dan siap tampil gagal di penampilan terakhirnya.

Namun keinginan tersebut sirna usai pertunjukannya tak seperti yang ia duga. Seorang bocah yang ia ajak untuk tampil ke atas panggung tiba-tiba hilang sungguhan saat melakukan trik sulap dalam kotak.

Faozan Rizal dikenal lewat karyanya Habibie & Ainun (2012) juga Anak Garuda (2020). Abracadabra menambah ragam kisah yang ditampilkan di layar lebar Tanah Air lewat Abracadabra yang dikemas dalam genre drama, komedi dan fantasi ini. Film ini turut diapresiasi di ajang Festival Film Indonesia. 3 piala berhasil dibawa pulang oleh Abracadabra.

2. Humba Dreams

Humba DreamsHumba Dreams Foto: (dok.Netflix)

Humba Dreams masuk dalam daftar film Indonesia yang rilis di tahun ini. Film ini menceritakan pemuda bernama Martin yang kembali ke kampung asalnya di Sumba untuk memperingati meninggalnya sang ayah. Ayahnya meninggalkan rol film 16mm.

Martin diminta untuk memecahkan isi rol film tersebut yang dikatakan sang ibu berisi pesan terakhir sang suami.

Humba Dreams namun tak hanya cerita tentang Martin. Film ini menyuarakan banyak hal bahkan tentang kehidupan sosial masyarakat Sumba yang masih jauh tertinggal.

Disutradarai oleh Riri Riza, Humba Dreams dirilis lewat layanan streaming Netflix menampilkan J.S Khairen juga Ully Triani dalam cerita.

3. Hiruk Pikuk Si Alkisah

The Science of FictionsThe Science of Fictions Foto: The Science of Fictions

Ada banyak ragam genre dan cerita yang hadir meramaikan perfilman Tanah Air meski diterpa pandemi. Setelah ada drama fantasi Abracadabra, Hiruk Pikuk Si Alkisah atau The Science of Fictions membawa kisah yang juga unik.

Hiruk Pikuk Si Alkisah menceritakan tentang Siman, seorang pria di pelosok Yogyakarta yang melihat pengambilan gambar pendaratan manusia di bulan oleh kru asing di Pantai Parangtritis, Yogyakarta di tahun 1960-an.

Ia ditangkap dan dipotong lidahnya. Setelah itu Siman melalui hidupnya dengan selalu bergerak lambat anti gravitasi seperti astronot di ruang angkasa. Penduduk desa menganggap Siman gila, karena Siman membangun bangunan mirip roket di belakang rumahnya.

"Idenya itu saya dapatkan dari beberapa kali saya jalan ke arah Parangkusumo di Yogyakarta, di situ ada satu landscape yang bentuknya mirip seperti permukaan Bulan. Kalau malam itu bisa menjadi visualisasi menarik, kemudian saya berpikir apa sih yang bisa saya ceritakan dari landscape ini, lalu saya hubung-hubungkan dengan apa yang terjadi di tahun 1960an, karena pendaratan manusia di Bulan terjadi di tahun tersebut," ungkap sutradara Yosep Anggi Noen dalam jumpa pers beberapa waktu lalu.

Film ini mendapat apresiasi di ajang Festival Film Indonesia. Yang juga tak kalah menarik, film ini juga melanglang ke berbagai festival dunia salah satunya tayang perdana di festival Locarno di tahun 2019.

4. Mudik

Film MudikFilm Mudik Foto: (dok. Lofelike Pictures)

Mudik meramaikan ragam film Indonesia yang dirilis di tahun ini meski pandemi melanda. Film ini dirilis secara streaming di Mola TV.

Kisahnya tentang sepasang suami istri yang didera problema rumah tangga. Mudik menceritakan Aida yang kecewa pada sang suami karena ingin menikah lagi. Sementara itu Firman, kecewa karena Aida tak kunjung dapat memberinya keturunan.

Ujian yang lebih besar dihadapi keduanya di tengah perjalanan menuju pulang kampung di momen Lebaran.

Film besutan Adriyanto Dewo ini menampilkan penampilan Putri Ayudya dan Ibnu Jamil yang dipasangkan sebagai sepasang suami istri tersebut.

5. Mountain Song

Mountain SongMountain Song Foto: (dok. Jogja-Netpac)

Gaung film Mountain Song terdengar usai film ini masuk dalam nominasi Festival Film Indonesia. Film ini masuk dalam kategori nominasi terbaik di FFI tahun ini.

Mountain Song membawa kisah yang menyentuh tentang hubungan ibu dan anak di daerah terpencil di pegunungan Pipikoro (Sulawesi Selatan).

Desa tersebut memiliki akses yang buruk di mana setiap orang yang sakit harus ditandu turun dari gunung ke dataran rendah untuk dapat dibawa ke rumah sakit. Tak sedikit penduduk yang meninggal dunia salah satunya adalah ayah Gimba.

Gimba memutuskan untuk tak mau jauh dari sang ibu selepas sang ayah tiada. Ibu kemudian mengajari Gimba sebuah lagu yang diyakini dapat menghilangkan kesendirian dan kesepian.

Mountain Song menyampaikan kesulitan yang dihadapi daerah-daerah terpencil dan penduduk di dalamnya yang berusaha mencapai kesejahteraan dan kesehatan yang memadai.

Film ini mampir ke beberapa festival film dunia dan menerima penghargaan. Di antaranya Best Scriptwriter New Talent Competition, Shanghai International Film Festival 2019.

6. Mekah I'm Coming

Mekah I'm ComingMekah I'm Coming Foto: (Instagram)

Mekah I'm Coming membawa kisah yang menghibur tentang sepasang kekasih yang diperankan Rizky Nazar dan Michelle Ziudith.

Pernikahannya mereka ditentang karena Michelle Ziudith diceritakan hendak dijodohkan. Eddy yang diperankan Rizky Nazar berusaha mengambil hati orang tua Enny yang diperankan Michelle Ziudith dengan mengatakan dirinya siap pergi haji tahun ini.

Upaya Eddy untuk membuktikan hal itu kepada orang tua Enny berbuah musibah kala agen perjalanan haji yang ia gunakan adalah agen palsu dan menipu.

Kasus penipuan travel haji menjadi poin yang diangkat dalam film besutan Jiehan Angga tersebut. Meski memiliki premis yang ironis, namun cerita film ini dibalut dengan sentuhan komedi. Mekah I'm Coming juga menjadi film terakhir untuk almarhumah Ria Irawan.

7. Tilik

Sosok Bu Tejo mendadak hangat jadi pembicaraan. Seorang ibu-ibu yang melek teknologi dan mencari informasi di media sosial serta internet. Bu Tejo, ini panduan bijak berinternet.Sosok Bu Tejo mendadak hangat jadi pembicaraan. Seorang ibu-ibu yang melek teknologi dan mencari informasi di media sosial serta internet. Bu Tejo, ini panduan bijak berinternet. Foto: Screenshoot

Film yang juga tak kalah menghibur dengan mengangkat fenomena yang kerap terjadi di banyak lapisan masyarakat adalah Tilik. Kisah tentang ibu-ibu tukang gunjing ini jadi film yang juga mencuri perhatian tahun ini.

Tilik menceritakan sekelompok ibu-ibu desa yang tengah melakukan perjalanan dengan sebuah truk untuk menjenguk tetangga mereka yang sedang sakit. Dalam perjalanannya, ibu-ibu ini bergunjing tentang seorang perempuan di desa tempat mereka tinggal.

Tilik menjadi perhatian karena tema bergunjing alias gibah yang diangkat dalam cerita. Film ini dirilis bebas di YouTube dan dikabarkan akan dibuat versi panjangnya.

8. Story of Kale

Story of KaleStory of Kale Foto: (dok. Visinema Pictures)

Pandemi membuat ruang gerak industri film terbatas. Tak hanya medium penayangannya namun juga upaya untuk memproduksi filmnya. Story of Kale menjadi salah satu film yang diupayakan hadir menghidupkan dunia perfilman Tanah Air yang tahun ini juga terkena imbasnya karena Corona.

Film ini dibuat dengan premis sederhana dari sekelumit kisah film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI). Film ini dibuat di masa pandemi di ruang-ruang terbatas namun dengan kisah skenarionya digarap kuat.

Berkisah tentang hubungan asmara di antara tokohnya, Kale yang diperankan Ardhito Pramono juga Aurelie Moeremans, film ini juga mengangkat tema besar lain yakni tentang hubungan tak sehat atau toxic relationship. Irfan pun memaparkan tentang pendapatnya mengenai bagaimana sebuah hubungan semestinya dijalani.

Disutradarai oleh Angga Sasongko, Story of Kale ditulis naskahnya oleh M Irfan Ramli.

9. Generasi 90an Melankolia

Generasi 90an MelankoliaGenerasi 90an Melankolia Foto: (dok.Visinema Pictures)

Generasi 90an Melankolia meramaikan layar lebar Tanah Air di momen pandemi yang belum sepenuhnya mereda. Film ini adalah film terbaru Visinema Pictures dan disodorkan tayang di bioskop akhir tahun ini.

Diadaptasi dari novel karya Marchella FP, Generasi 90an Melankolia membawa drama bertema kehilangan dan keluarga.

Ceritanya berpusat pada seorang remaja bernama Abby yang tengah mencari jati diri yang diperankan Ari Irham.

10. Sabar Ini Ujian

Sabar Ini UjianSabar Ini Ujian Foto: dok. MC Pictures

Belum ada film Indonesia bertema time loop. Sabar Ini Ujian besutan Anggy Umbara menjadi yang pertama.

"Awalnya saya ragu sekali. Ini bisa nggak kita mau coba-coba sesuatu yang nggak lokal. Tapi good job," ujar Manoj Punjabi sang produser.

Anggy Umbara menghadirkan unsur drama keluarga yang kental di Sabar Ini Ujian. Tidak hanya menyoroti sisi komedi dan romansa dari kisah tokohnya yang bernama Sabar yang terbangun dan menjalani hari yang berulang-ulang. Kombinasi antara genre tersebut membuat film Sabar Ini Ujian bisa dinikmati banyak kalangan.

Film Sabar Ini Ujian jadi salah satu film kenang-kenangan mendiang Adi Kurdi. Aktor senior yang mengalami gangguan penglihatan sebelum meninggal tersebut berhasil menjajal peran sebagai Ayah karakter Sabar yang diperankan Vino G Bastian dalam film ini.




Hide Ads