Creed II, Kelanjutan Sang Penerus

Creed II, Kelanjutan Sang Penerus

Cinejour - detikHot
Rabu, 04 Nov 2020 19:54 WIB
creed II
Foto: (imdb.)
Jakarta -

Sudah bukan sebuah keraguan bila Sylvester Stallone dapat dikatakan sebagai salah satu master of franchise. Sebut saja Rambo, The Expendables, sampai yang paling epic, Rocky.

Sylvester Stallone yang kini sudah memasuki usia ke 70-nya masih terbilang eksis, dan hebatnya masih melanjutkan installment kesekian dari Rocky, film yang berhasil membuktikan jika Stallone tak hanya seorang aktor yang piawai dengan aksi-aksinya, tetapi juga Ia merupakan seorang penulis cerita yang baik. Creed II akan membawa penonton ke dalam kelanjutan perjalanan Adonis Johnson, yang berbekal dengan tragedi berdarah Creed.

Singkat cerita, Creed II menceritakan Adonis Johnson, yang diperankan oleh Michael B. Jordan, berhasil menjadi juara dunia. Ditemani oleh pelatih sekaligus 'paman' Rocky Balboa, yang diperankan oleh Sylvester Stallone, Adonis seakan melanjutkan pencapaian mendiang sang ayah. Hubungan pribadinya dengan Bianca, kekasihnya yang juga seorang penyanyi yang diperankan Tessa Thompson, juga berjalan manis. Seusai memenangkan pertandingan sebagai juara dunia, Ia melamar Bianca. Bianca yang khawatir dengan kekurangannya yang memiliki kesulitan mendengar sama sekali tak menjadi masalah buat Adonis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Creed II membawa kisah tentang Adonis ada di masa kejayaannya, datanglah pesaing lama yang membawa wajah baru. Ia adalah Ivan Drago, diperankan oleh Dolph Lundgren, yang merupakan petinju asal Rusia yang notabene rival Rocky Balboa di film terdahulu. Ia juga merupakan sosok yang ternyata menghabisi nyawa Apollo Creed, teman lama Balboa di film "Rocky IV." Kali ini, Drago membawa Viktor Drago, anak satu-satunya yang diperankan Florian Munteanu. Dari sisi postur, Adonis kalah besar. Viktor punya gaya yang cukup mematikan. Serangan jab bertenaga maksimum kerapkali dikeluarkannya demi cepat meng-knockout lawan mainnya. Masalahnya, Ivan dan Viktor hadir untuk menantang Adonis. Apalagi ketika Viktor dilatih dengan didikan dendam dan kebencian. Di masa puncaknya, Adonis terjebak dengan pilihan yang membuat Balboa mengurungkan niat untuk turun tangan.

Film Creed II perlu diakui tidak berhasil untuk se-stand out "Creed" yang disutradarai oleh Ryan Coogler. Berbekal standar yang sudah terbilang tinggi, sutradara Steven Caple Jr. masih terlihat untuk mengemas film ini agar bisa sebanding. Yap, sebanding menurut saya. Dari segi cerita, kehadiran film ini telah menjawab bagian akhir pendahulunya. Namun, dari segi plot terasa tidak ada sesuatu yang unggul. Dengan mudah sebetulnya penonton bisa menebak alur ceritanya yang cepat, namun dengan durasi yang lumayan panjang, 130 menit.

ADVERTISEMENT

Untungnya, Creed II unggul dari sisi penyajian. Saya amat menikmati hasil editing Dana E. Glauberman, Saira Hader dan Paul Harb, terutama pada bagian training Adonis ketika ditempa Balboa. Unsur dramatisasi dengan kesan no pain, no gain terasa amat kental, dan dikomposisikan dengan beragam adegan singkat pada masa yang cukup intensif. Begitu pula dengan sinematografi film ini yang digawangi Kramer Morgenthau. Morgenthau mengemas hampir keseluruhan shot Creed II yang selalu berusaha menghadirkan cinematic shot yang rapi. Penggunaan shot-shot extreme dan minimnya moving shots di film ini memperlihatkan bagaimana kualitas editing film ini terasa berkesan. Tak hanya itu, pemilihan musik ataupun score gubahan Ludwig GΓΆransson hadir cukup baik. Saya cukup memfavoritkan ketika theme song Rocky yang dikarang Bill Conti keluar di film ini, seakan menghidupkan kembali nostalgia kita dengan franchise ini.

In overall, Creed II terasa menghidupkan suasana nostalgia namun dengan kualitas cerita yang kurang menggigit. Maklum, film pendahulu sudah cukup menyetel standar yang lumayan tinggi. Penyajian yang matang, tapi tidak didukung cerita. Saya malah menjadi semakin ragu bila franchise ini akan diteruskan, apalagi ketika fokus pada penghidupan sosok Adonis sebagai penerus cerita yang perlu digali lagi sisi menariknya. Paling tidak, cerita kelanjutan Creed bisa se-fenomenal Balboa, dan tidak sekedar mencari komersialitas saja. It's okay. Creed II dapat ditonton di Mola TV.




(doc/doc)

Hide Ads