Sekelumit Peristiwa G30S/PKI di Dokumenter Warisan Memori '65

Sekelumit Peristiwa G30S/PKI di Dokumenter Warisan Memori '65

Devy Octafiani - detikHot
Rabu, 30 Sep 2020 19:54 WIB
Warisan Memori 65
Dokumenter Warisan Memori '65 kenang peristiwa 30 September 1965 / Foto: (dok. Narasi)
Jakarta -

Peristiwa G30S/PKI menjadi bagian dari sejarah Indonesia yang tak terlupakan. Momen pemberontakan PKI itu hingga kini masih diperingati tiap tanggal 30 September.

Peristiwa yang terjadi pada 30 September 1965 itu dikenang menelan korban enam perwira tinggi militer dan satu ajudan Jenderal Besar TNI (Purn) Abdul Haris Nasution, Kapten Pierre Tendean. Pemberontakan itu juga menelan korban masyarakat sipil. Tragedi ini menyisakan kenangan pahit bagi keturunan pelaku atau korban pemberontakan tersebut.

Dalam film dokumenter Narasi berjudul Warisan Memori '65, kita diajak berjumpa dengan Ferdinan Natu Otemusu, Megawati, dan Pendeta Mery Kolimon. Berlatar di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), ketiga sosok ini merupakan generasi kedua dan ketiga yang bergulat dengan memori 65 yang diturunkan pada mereka. Dalam perjalanannya, masing-masing mencari jalan kesembuhannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seorang pendeta dari salah satu gereja dengan umat terbanyak di NTT, Mery Kolimon, membuka ruang rekonsiliasi antara korban dan pelaku melalui gereja. Mery mendapatkan warisan cerita bahwa ayahnya termasuk salah satu eksekutor dalam tragedi '65. Ia dipersembahkan untuk menjadi pendeta sebagai upaya penebusan ayahnya. Ada pula Megawati yang banyak mendampingi para penyintas tragedi '65 di Kupang. Kakeknya sendiri ditangkap dan tidak diketahui keberadaan makamnya hingga sekarang. Kisah mereka menjadi bagian dalam dokumenter berdurasi 28 menit, 45 detik ini.

"Saya melihat memori ini sebagai sesuatu yang tidak boleh disembunyikan. Kami bagian dari bangsa yang pernah saling menyakiti luar biasa. Kami menjadi bagian dari sejarah bangsa yang sakit, tapi kami harus menjadi bagian dari bangsa yang mencari penyembuhan," ungkap Pendeta Mery Kolimon.

ADVERTISEMENT

"Peristiwa 1965 serupa lubang hitam dalam sejarah Indonesia. 1965 terlanjur menjadi medan pertarungan antara kekuasaan dan kebenaran, mitos dan fakta, ingatan dan lupa. Apa yang sebenarnya terjadi sulit untuk dibicarakan secara terbuka dan jernih. Dokumenter ini tidak hendak mengajukan kebenaran versinya sendiri. Ia hanya merekam apa yang kerap kali luput dari politik, juga sejarah: suara orang-orang kecil yang sayup-sayup sampai. Dari suara-suara yang rapuh dan sayup-sayup sampai itulah, dokumenter ini mengajak kita untuk memikirkan kembali makna pelaku dan korban dari sebuah tragedi berdarah," komentar Zen RS selaku Pemimpin Redaksi Narasi tentang film Warisan Memori '65.

Warisan Memori '65 merupakan episode terbaru dari The Invisible Heroes. Sebuah seri dokumenter dari Narasi Signature Series yang bekerja sama dengan PUSAD Paramadina mengenai kisah-kisah penyintas yang berjuang melanjutkan hidup meski bergelut dengan trauma akibat berbagai peristiwa yang dialami. Warisan Memori '65 tayang mulai tanggal 30 September 2020 di kanal Youtube dan Website Narasi.




(doc/nu2)

Hide Ads