Rumah produksi Falcon Pictures ingin mengumpulkan bakat-bakat terbaik di bidang penulisan skenario pada film. Sebuah kompetisi pun digelar rumah produksi ini.
Falcon menggelar Script Hunt untuk menemukan cerita baru dan segar untuk diproduksi menjadi sebuah karya yang dinikmati secara visual. 7 fimmaker Tanah Air dilibatkan dalam kompetisi ini.
Mereka di antaranya, Anggy Umbara, Herwin Novianto, Danial Rifki, Ifa Isfansyah dan di antaranya ada Fajar Bustomi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagi Fajar Bustomi, penting bagi sebuah film menemukan penulis skenario yang tepat. Yakni penulis yang dapat membuat sebuah cerita yang menarik untuk diangkat ke dimensi visual untuk dinikmati penonton.
Industri film Indonesia dinilainya masih membutuhkan banyak penulis film untuk memperkaya cerita yang dibagikan pada penonton Indonesia.
"Kuotanya masih kurang memenuhi untuk penulis skenario di kita. Skenario itu penting dalam sebuah film, karena dia semacam blue print dari produksi film," ungkapnya kepada detikcom belum lama ini.
Kompetisi ini digelar sejak 1 September 2020. Ada hadiah yang akan diterima oleh pemenang.
Total hadiah mencapai Rp 350 juta dan kesempatan untuk melihat naskah bagi pemenang untuk difilmkan.
Dalam kesempatan lain sutradara Anggy Umbara menilai ajang kompetisi ini penting bagi perkembangan film indonesia.
"Indonesia butuh cerita-cerita baru yang segar dan penulis-penulis baru yang juga cerdas dan reliable," ungkapnya.
"Falcon Script Hunt adalah usaha penyegaran tema dengan mencari ide yang jernih dan orisinal. Semoga dapat memperkaya tontonan kita," imbuh sutradara Danial Rifki yang juga merupakan salah satu juri di kompetisi Script Hunt ini.
Ajang kompetisi ini juga dijurikan oleh dua sutradara Indonesia lain. Yaitu, Rako Prijanto sutradara di balik Gila Lu Ndro juga Indra Gunawan.
Kompetisi Script Hunt ini masih digelar hingga 31 Oktober 2020.
(doc/dar)