Film ini tentu merupakan film action dan drama dengan muatan lokal yang menceritakan kisah dua remaja yang saling cinta, namun terkendala masa lalu kedua keluarga. Film ini bahkan digarap di Makassar dengan seluruh artis dan kru dari Makassar, bahkan dialog yang ditampil dalam film ini berasal dari Sulawesi Selatan.
"Kita mengangkat konten lokal ke level soft campaign ke menengah, jadikan kontenya lokal, dialognya lokal, artis lokal sutradara lokal, kru lokal. Jadi talenta lokal kita angkat ke level tinggi lagi dengan konten lokal, sasarannya ke soft campaign," kata produser film Tenripada, Zakir Sabara, saat Gala Premiere Tenripada, di Makassar, Minggu (8/3/2020).
![]() |
Zakir menjelaskan jika film Tenripada ini juga menceritakan persoalan siri (malu) yang berada di budaya Sulawesi Selatan. Siri ini juga kadang dilupakan dan hanya sebatas retorika tanpa orang memahami.
"Kita semua bisa bekerjasama semua asal tema sesuai, karena kami pendidikan, misalnya Tenripada, Siri misalnyakan itukan soal siri kan orang sudah mulai tinggalkan, kadang kadang siri itu tinggal retorika. Kita ceramahi orang soal siri dan kalau kita tunjukan dengan film, sedih dan marah, dia masuk kan di kepalanya," jelasnya.
Zakir yang juga merupakan Dekan Fakultas Teknologi Industri (FTI) UMI Makassar juga menerankan jika dalam dunia pendidikan juga bisa mengarap sebuah film dengan kemampuan dan kreatiftas yang dimiliki. Bukan hanya sebagai sesuatu yang kaku dalam dunia pendidikan tapi kadang dibuat lebih halus dengan sebuah karya film
"Saya mau menunjukkan bahwa kampus itu keluar dari menara gedung, jangan kaku, kampus itu semua menghargai kreatifitas, semua kreatiftas apa saja sekecil apapun, apalagi anak teknik, anak teknik itu harus ditunjukkan oleh seni, fikiranya keras, dia harus dihaluskan hatinya," terangnya.
Film Tenripada menceritakan dua remaja yang saling cinta. Namun terkendala masa lalu kedua keluarga.
Dan masalah itulah penyebab perginya Melati yang diperankan Jeihan Dun meninggalkan rumah di hari lamaran.
Syamsir yang diperankan Reza Pahlevi pun dirundung dilema antara melanjutkan hubungan atau mengakhiri sampai disini.
Film ini dibintangi Jeihan Dun, Reza Pahlevi, Saffanah Kayla, Sony dg Romo, M Harun, Adit Sulolipu, Drg Iqbal, Amir desar dan Andini Widyastuti.
(doc/doc)