Respons itu datang dari Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait. Menurutnya, film 'Horas Amang' patut disaksikan untuk segala usia.
"Saat saya menonton itu saya teringat kembali bahwa ini tontonan yang patut disaksikan oleh semua kalangan. Karena film ini menceritakan situasional yang saat ini terjadi," kata Arist Merdeka Sirait saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Debut Novita Dewi di 'Horas Amang' |
Dikatakan Arist, film itu mempunyai banyak nilai yang bisa diresapi. 'Horas Amang' pun dirasa bisa mengembalikan arti keluarga.
"Runtuhnya ketahanan keluarga karena nilai-nilai keagamaan, nilai-nilai sosial itu sudah tergerus. Jadi dalam situasi sekarang ini patut dan layak ditonton untuk mengembalikan fungsi keluarga. Untuk membangun peradaban gitu lho," tuturnya.
Menurut Arist, di zaman saat ini mempertahankan budaya sangat penting. Dan 'Horas Amang' bisa memberikan kesadaran terkait hal itu.
"Apalagi ini di era teknologi yang serba instan. Patut dan layak ditonton, karena membangun kesadaran dan ketahanan keluarga yang sudah hancur," katanya.
Film 'Horas Amang: 3 Bulan Untuk Selamanya' dibuat berdasarkan pertunjukan panggung berjudul sama. Film itu dibintangi Tanta Ginting, Cok Simbara, Novita Dewi, Manda Cello, hingga Piet Pagau.
(mau/kmb)