Berhenti di sini jika kamu tak ingin kena spoiler. Artikel di bawah ini mengandung konten dari secuplik adegan di film 'Joker'.
Arthur Fleck dikisahkan tertekan secara mental dan sosial. Beban hidupnya tak pernah mudah terlebih tak semua orang paham kondisinya yang suka tertawa sendiri.
Bagian itu membawa aksi kekerasan pertama yang dilakukan Fleck. Membunuh tiga pelaku bully terhadap dirinya nyatanya melegakan jiwanya.
Baca juga: Menguak Isi Buku Harian Joker |
Ini menjadi adaptasi hal serupa yang pernah terjadi di Amerika era '80-an. Costume designer Mark Bridges mengatakan, peristiwa pembunuhan itu pernah menjadi headline.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembunuhan Terhadap Pelajar Kulit Hitam
Foto: Joker / Warner Bros
|
"Saya tinggal di New York pada saat itu sehingga saya mengingatnya dengan cukup baik. Ini seperti seni meniru kehidupan nyata," tutur Bridges.
Baca juga: 'Joker' Masih Bikin Waspada |
Adegan ini menjadi salah satu adegan sulit bagi Joaquin Phoenix. Sebagai Arthur Fleck, awalnya ia diceritakan menyembunyikan senjata tersebut di sebuah tempat.
Phoenix dan sang sutradara, Todd Phillips tak sepakat dengan skrip tersebut. Di sela-sela diskusi, Phoenix kemudian menari secara spontan, momen itu diabadikan oleh Todd Phillips dan ia masukkan ke dalam film.