Bakal Diputar di Toronto, Pemeran Kunjungi Tempat Lahir 'Gundala' di Yogya

Bakal Diputar di Toronto, Pemeran Kunjungi Tempat Lahir 'Gundala' di Yogya

Ristu Hanafi - detikHot
Minggu, 11 Agu 2019 10:33 WIB
Foto: Film Gundala (Ristu Hanafi/detikcom)
Sleman - Film 'Gundala' besutan sutradara Joko Anwar bakal diputar di salah satu ajang bergengsi industri perfilman dunia, Toronto International Film Festival (TIFF) pada September 2019. Sebelum itu, film yang diadopsi dari serial komik Gundala Putra Petir karya Harya Suraminata (Hasmi) ini akan dirilis lebih dulu di tanah air.

Rencananya 'Gundala' akan menghiasi layar lebar bioskop pada 29 Agustus mendatang. Para pemerannya pun kini disibukkan dengan agenda meet and great bersama fans di sejumlah kota. Salah satunya adalah Yogyakarta, tempat kelahiran 'Gundala'.

Pada 50 tahun lalu, Hasmi di Yogyakarta menciptakan karakter 'Gundala' dan kemudian menginspirasi dunia komik Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bersama sang sutradara, Joko Anwar, pemeran di film 'Gundala' yakni Abimana Aryasatya, Tara Basro dan Muzakki Ramdhan menyapa fans di Jogja City Mall (JCM).

"Ekspektasi buat film itu untuk lokal. Tidak pernah terpikirkan untuk luar negeri," kata Joko mengomentari terpilihnya film 'Gundala' diputar di TIFF, di sela-sela acara meet and greet di Jogja City Mall, Sabtu (10/8/2019).



Film 'Gundala' bercerita tentang Sancaka yang hidup di jalanan sejak orang tuanya meninggalkannya. Menjalani kehidupan yang berat, Sancaka bertahan hidup dengan memikirkan keselamatannya sendiri. Ketika keadaan kota makin buruk dan ketidakadilan berkecamuk di seluruh negara, Sancaka harus memutuskan, apakah dia terus hidup menjaga dirinya sendiri atau bangkit menjadi pahlawan mereka yang tertindas.

Trailer 'Gundala' telah dirilis pekan lalu dan sudah ditonton lebih dari 3,7 juta kali. Menampilkan Sancaka semasa kecil dan setelah dewasa. Digambarkan kekuatan petir yang dimiliki sang tokoh utama, serta konflik yang dialami.

Joko menambahkan, dalam film ini tidak seperti film pahlawan super pada umumnya. Namun lebih menonjolkan taste Indonesia, terutama kearifan lokal.

"'Gundala' itu sendiri dalam kehidupan sehari-hari, Gundala adalah patriot. Film ini taste-nya Indonesia banget," ujar Joko.




(dal/dal)

Hide Ads