'Kucumbu Tubuh Indahku' Angkat Tradisi Maskulin Feminin di Budaya Lokal

'Kucumbu Tubuh Indahku' Angkat Tradisi Maskulin Feminin di Budaya Lokal

Tia Agnes - detikHot
Jumat, 26 Apr 2019 12:14 WIB
Foto: (dok.Garin Nugroho)
Jakarta -

Masih soal film terbaru Garin Nugroho yang jadi perhatian berjudul 'Kucumbu Tubuh Indahku'. Film ini mengalami penolakan lewat sebuah petisi yang mengatakan 'Kucumbu Tubuh Indahku' berunsur LGBT.

Ditemui beberapa waktu lalu, Garin mengatakan dirinya mengangkat cerita film ini dari hal yang ia amati dan peroleh dari tradisi lokal di Tanah Air.

Ada budaya Lengger Banyumas yang menempatkan pria tampil gemulai layaknya perempuan sebagai penari.


"Dalam film ini kita bisa memandang dalam perspektif yang tumbuh sehari-hari di Indonesia, di desa, di kampung-kampung, di panggung-panggung. Justru kalau tidak dilihat di kelokalan kita, kita justru tidak mengenal apa itu maskulin dan feminin," ungkap Garin di Kebayoran Selatan, Jakarta Pusat beberapa waktu lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sang sutradara menceritakan filmnya terinspirasi dari cerita seorang koreografer sekaligus penari Lengger asal Banyumas, Rianto. Dia mempelajari tari Lengger sejak kecil dan juga telah melanglang buana ke Korea, India, Jerman, Hawaii, Taiwan, Jepang, dan kini ia mendirikan Dewandaru Dance Company.


Garin menceritakan nama Rianto yang merupakan salah satu koreografer kenamaan memang berkualitas di seni tari.

"Saya ingin mengangkat Rianto dalam perspektif maskulin dan feminin dalam kebudayaan tari Lengger, dan seru sekali untuk diceritakan," ujarnya.


Tonton juga video Instagram Pangeran Brunei Dihujani Pelangi:

[Gambas:Video 20detik]

'Kucumbu Tubuh Indahku' Angkat Tradisi Maskulin Feminin di Budaya Lokal
(doc/kmb)

Hide Ads