Marvel Cinematic Universe punya tujuan untuk paling tidak menggarap tiga film setiap tahunnya. Tahun depan mereka punya Avengers 4, tapi setelah itu sedikit kabar yang telah terungkap mengenai film setelahnya, kecuali 'Spider-Man: Far From Home' yang sudah ramai diperbincangkan.
'Black Widow' dan sekuel 'Doctor Strange' juga masih dikerjakan, meski harus segera memasuki masa produksi agar bisa dirilis 2020.
Tapi di sisi lain, DC Films punya cara baru menuju sebuah pencapaian setelah Warner Bros memutuskan untuk membuat DC Extended Universe. Selain 'Wonder Woman 1984' dan 'Shazam!', mereka juga akan menggarap 'Joker'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Film 'Birds of Prey' adalah salah satu bukti bagaimana pendekatan baru DC Films. Salah satunya karena mereka memilih aktor yang sedang naik daun, hal itu juga akan lebih menghemat uang produksi.
Seorang aktor dengan nama besar tak hanya mahal, tapi juga memiliki jadwal yang rumit. Hal itu juga yang menjadi salah satu masalah bagi 'Suicide Squad 2' karena Will Smith dianggap mematok harga begitu tinggi.
Baca juga: Black Adam Tak Muncul dalam 'Shazam!' |
'Joker' kabarnya hanya menghabiskan 55 juta USD hingga masuk bioskop. Itu memperlihatkan perputaran cepat dalam film-film kecil, suatu hal yang mungkin tak bisa dikejar oleh Marvel.
Itu dianggap sebagai kelemahan DC Films di masa lalu. Kini menjadi ironi karena bisa saja kelemahan itu justru menjadi kekuatan terbesar mereka setelah adanya ekosistem baru DC Extended Universe, karena DC dapat memanfaatkan banyaknya katalog dalam karakter mereka untuk variasi yang lebih besar.
(nu2/nu2)