Lewat konfrensi pers peluncuran poster dan trailer, sang sutradara, produser hingga para pemain pun angkat bicara mengenai film tersebut.
"Membuat film anak muda dengan background event musik menjadi tantangan tersendiri, apalagi event ini sering dikaitkan dengan huru-hara. Jadi tugas saya mengemas semuanya menampilkan keseruan tersendiri setelah vakum sekian lama," ujar Teddy saat peluncuran trailer dan poster di kawasan Senopati, Jakarta Selatan. Selasa (14/8).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pendapat lain datang dari produser IFI Sinema, Adi Sumardjono. Adi pun menuturkan Menunggu Pagi adalah film yang menceritakan kehidupan anak muda yanv mengulas keseruan anak muda dalam festival DWP dari sisi lain.
"Kali ini IFI menghadirkan film yang menceritakan kehidupa anak dari sisi yang berbeda. Dengan cerita yang merupakan cerminan kehidupan anak muda kota metropolitan dan hadirnya beberapa bintang baru, kami harap film ini dapat disambut baik dan membawa warna segar untuk perfilman Indonesia," beber Adi dalam kesempatan yang sama.
Baca Juga: Tahun Ini DWP Digeser ke Bali, Kenapa?
Sementara itu penyanyi muda Marion Jola juga dilibatkan, namun ia hanya sebagai pengisi soundtrack. Tak hanya itu ada pula aktor senior Mario Lawalata, menurut Marion peranya kali ini sangat sakral.
"Senang banget dipercaya sama Teddy dan Ifi Sinema. Single debut aku dijadikan soundtrack film judulnya 'Jangan'," ungkap Marion.
"Saya berperan sebagai Martin. Senang bisa main film mas Teddy, karena mamah dan kakak saya sudah duluan. Hemm saya mungkin orang terakhir dipilih. Saya harus kejar banyak banget, disini emosi saya dibuat naik turun. Mas teddy detail banget. Jadi saya banyak belajar banget. Mungkin dipilih Ifi Sinema karena seumuran. Perannya juga walaupun tidak terlalu banyak, tapi sangat sakral. Jadi sangat ditunggu banget," cerita Mario.
![]() |