FOXTROT SIX sendiri ditulis dan disutradarai oleh sutradara muda Randy Korompis. Film ini menjadi debut untuk sang sutradara di dunia perfilman Indonesia.
"Projek ini dimulai dari 2010. Saya belajar sendiri dari buku, dari mana-mana. Terus ketemu dua bapak ini (Mario dan Manoj). Saya dari kecil kebanyakan menonton film-film produksi mereka. Duduk di sini saya sangat bahagia sekali," kata Randy Korompis ditemui dalam jumpa pers 'FOXTROT SIX' di MD Place, Setia Budi, Jakarta Selatan, Rabu (8/8/2018).
Mario Kassar sendiri adalah puoduser yang berhasil menggarap film-film seperti 'Terminator 2: Judgement Day', 'Rambo', 'Total Recall', dan masih banyak lainnya. Yang paling membuat film ini spesial adalah ini adalah film hybrid pertama yang mengawinkan setting Indonesia dengan produksi Hollywood.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi dia gugup jadi saya bilang santai aja. Saya sangat suka dengan naskahnya. Kami ngobrol dan saya liat passionnya, visinya. Saya bilng saya bisa kerja sama denganmu jika ini ada enam film. Lalu kami ke Jakarta. Kami melakukannnya dalam 7 tahun," lanjutnya.
Andrew Juano sebagai seorang visual efek yang juga pernah terlibat dalam film seperti Life of Pie dan mendapatkan piala Oscar untuk kategori Best Visual Effect terlibat dalam pembuatan film ini. Sebagai distributor, MD Pictures juga akan ikut andil dalam film produksi Rapid Eye Pictures itu.
"Kami (Manoj ke Mario Kassar) kenal 3 atau 4 tahun lalu. Terus ketemu di LA, chemistry nyambung tapi blum ada kesempatan. Finally beliau datang buat FOXTROT SIX. Produk Mario Kassar semua favorit movie saya. Kita punya visi yang nyambung dengan MD," jelas Manoj Punjabi selaku bos MD Pictures.
(pus/nu2)