"Ini tahun ketiga digelarnya IBOMA. Industri perfilman mulai melejit lagi beberapa tahun belakangan, ada satu impian dari IBOMA ini, kita melihat bahwa film adalah satu alat transportasi kultur yang bisa membawa kultur Indonesia ke seluruh dunia. Dimulai dari layar bioskop Indonesia, jadi tuan rumah di negeri sendiri dan semoga bisa lebih berkualitas lagi ke depannya. Mulai dari impian tersebut kita menyelenggarakan IBOMA ini. Kita ingin mengapresiasi 10 film terlaris di tahun 2017, semoga bisa menghadirkan inspirasi lagi kepada produser, sutradara membuat film yang bagus yang laris dan membuat film Indonesia lebih melejit lagi," ucap David Suwarto, Deputi Direktur Programing SCTV saat jumpa pers IBOMA 2018 yang digelar di SCTV Tower, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (14/3/2018).
Ada 10 film yang masuk sebagai nominasi memperebutkan 15 kategori. Selain itu, ada kategori terbaru dalam kesempatan ini yakni Top 10 Film Box Office Indonesia Tahun 2017.
Selain kategori tersebut yaitu 14 kategori lain seperti: Film Box Office Terlaris Tahun Ini, Film Box Office Terbaik, Pemeran Utama Pria Terbaik, Pemeran Utama Wanita Terbaik, Pemeran Pendukung Pria Terbaik, Pemeran Pendukung Wanita Terbaik, dan Sutradara Terbaik, Penulis Skenario Terbaik, Pendatang Baru Terbaik, Poster Film Terbaik, Trailer Film Terbaik, Behind The Scene Terbaik, Produser Film of The Year, Original Sound Track Film Terbaik, serta Ensemble Talent Terbaik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tahun ini agak menarik. Dari 10 film ada genre yang belakangan muncul. Ada lima film horor dari 10 film laris. Juri pertimbangan penilaiannya cukup ketat, kita seleksi, diskusi dari beberapa pertemuan ya menarik, alot dan kita pertimbangkan dengan baik," ujar Sentot Sahid selaku juri.
"Genre horor biasanya kan selau identik sama penghargaan, nah di IBOMA ini tidak seperti itu dan bisa membuat nggak yang baru bisa lebih baik dan lebih laris lagi," ungkap Gina S. Noer.
Menurut juri lain yang juga aktris, Prisia Nasution IBOMA tahun ini diharapkan dapat lebih berbeda, seperti mengenai filmnya yang bagus dari segi kualitas tapi minim penonton.
"Dari dulu film saya bagus tapi nggak laku. Nah menariknya di IBOMA ini bisa mematahkan itu. Film bagus bisa banyak ditonton, nah kita cari formula bagaimana membuat film itu bisa bagus dan bisa laris dan banyak ditonton," ungkap Prisia.
Sementara itu film-film yang dipilih adalah karya yang mendapat apresiasi yakni meraih 1 Juta penonton sampai 6 juta penonton. Dengan adanya IBOMA 2018 diharapkan sebagai penyemangat para insan film lokal agar lebih produktif sehingga laris manis.
"Ini penting, dulu itungan Box Office cuma 1 juta, sekarang (2017) mencapai 6 juta. Nah penghargaan seperti ini harus tetap ada menambah semangat membuat film yang bagus dan tentunya laris," ungkap Rako Prijanto selaku juri.
"Semua juri punya latar belakang yang berbeda. Debatnya seru, menarik karena kita serius memilih 10 film laris dan kita pilih dengan baik karena kita peduli sama perfilman Indonesia," pungkas Titi Radjo Bintang.
Mengenai 10 film Box Office Indonesia yang akan bertarung adalah: "Pengabdi Setan", "Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss Part 2", "Ayat Ayat Cinta 2", "Danur: I Can See Ghosts", "Jailangkung", "Susah Sinyal", "Surga Yang Tak Dirindukan 2", "Mata Batin", "The Doll 2", hingga "Surat Cinta Untuk Starla The Movie". Diketahui Malam Penganugrahan IBOMA 2018 sendiri akan terlaksana pada Jumat, 23 Maret pukul 21.00 WIB di Emtek City.
(fbr/nu2)