"Lovely Luna": Nggak Se-lovely Judulnya
Rabu, 25 Mei 2005 18:56 WIB
Jakarta - Layar lebar terbaru garapan rumah produksi Virgo Putra Film "Lovely Luna" ternyata nggak se-lovely judul filmnya. Dialog yang terkesan kaku, serta chemistry yang kurang terjalin antar pemain membuat film yang disutradarai Lasja Fauzia itu jadi terasa hambar.Untuk Upi Avianto, "Lovely Luna" adalah film ketiga dimana dia memegang peranan sebagai penulis skenario. Sebelumnya wanita muda itu pernah terlibat dalam "Tusuk Jelangkung" dan "30 Hari Mencari Cinta". Film yang mulai rilis 26 Mei 2005 ini diangkat dari novel berjudul sama karya Upi.Desta (Junot), Abi (Radhit Syaharzam), Bobo (Denny Aditya) dan Luna (Shareefa Daanish) adalah empat anak muda yang berteman karib sejak mereka SMP. Saking eratnya bersahabat, hingga lulus SMU pun mereka kuliah di tempat yang sama.Ikatan keempatnya mulai luntur, ketika Desta naksir Angel (Davina Veronica), cewek paling populer di kampus. Sejak jatuh cinta, Desta banyak melakukan kesalahan-kesalahan yang menyakiti tiga kawan karibnya. Sakit hati yang terdalam tentunya dirasakan Luna, karena diam-diam cewek tomboi itu memendam cinta pada Desta.Setelah melewati beberapa kejadian buruk bersama Angel, akhirnya Desta sadar kalau cewek cantik itu memang hanya mempermainkan dirinya. Desta akhirnya sadar kalau Luna lah, cewek yang selama ini dicintainya.Sejak awal film, dialog yang kaku antar pemain sudah terasa di telinga penonton. Desta, Luna, Bobo dan Abi bukan seperti empat orang yang sudah lama menjalin pertemanan. Begitupun chemistry antara Luna dan Desta yang diam-diam sebenarnya saling suka. Adegan Desta mengelap mulut Luna ketika belepotan makan es krim jadi kurang gregetnya.Beberapa selebriti yang jadi cameo dalam film ini juga kurang terasa kehadirannya karena mereka seperti sekedar tempelan saja. Paling jelas terlihat pada penampilan Wong Aksan yang menjadi manager toko buku tempat Luna bekerja. Di akhir cerita, Aksan menjadi pemain drum yang mengiringi Luna ketika berdansa dengan Desta. Jika ada orang yang tidak tahu Aksan bisa bermain drum, tentu dia akan bingung kenapa Aksan tiba-tiba bisa jadi drummer. Hal yang sama juga terjadi pada musisi Idang Rasjidi yang berperan sebagai koki kafe langganan Luna and the gank. Tidak dijelaskan sebelumnya kalau koki ini piawai bermain piano. Namun di akhir cerita Idang tiba-tiba sudah berada di depan sebuah grand piano besar dan mengiringi suasana romantis Desta-Luna. (eny/)