Proses pembuatan film yang rencana akan tayang pada 25 Juni mendatang ini tidak sesulit saat memproduksi film kolaborasi pertama mereka dahulu.
"Tanggal dan bulannya nggak ingat. Tapi Juni Juli tahun lalu udah mulai ngomongin film ini. Agustus kita udah mulai beneran nih mau dijalanin. Terus akhirnya meeting. Dan waktu itu saya mencanangkan Oktober syuting, ya tapi itu lupa tepatnya kapan," buka Jose saat ditemui di XXI Plaza Senayan, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (30/5).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ditambah lagi, film ini bukan sekuel dari film sebelumnya, namun seperti lanjutan ketika Ferdi yang akan diperankan oleh Lukman Sardi, kembali dihadapkan pada sosok boneka jelangkung.
Proses produksi sendiri sempat dihadapkan dengan berbagai pilihan lokasi, terutama untuk rumah megah, tempat yang merupakan kunci penyebab komanya Ferdi. Ketiga putrinya, Bella (Amanda Rawles), Angel (Hanna Al-Rashid), dan Tasya (Gabriella Quinlyn) berusaha mencari tahu apa penyebab sang ayah koma.
Banyuwangi dan Filipina sempat menjadi pilihan lokasi pembuatan film ini. Namun, kualitas tim creative design melampaui rumah megah asli tempat Ferdi ditemukan saat sedang tidak sadarkan diri.
"Akhirnya kita ambil lokasi Purwokerto. Ada juga di Jakarta, Sukabumi, terus Cimahi, Bali, Lombok. Purwokerto lebih bagus, lebih dingin, dan tiap hari kabut. Keren. Sisanya rumah megah tersebut dari CGI," jelas Jose.
Baca juga: 16 Tahun Berlalu, Film 'Jailangkung' Bawa Mantra Baru
Film produksi Screenplay Films dan Legacy Pictures ini juga menerangkan bagaimana nilai produksi dengan visual yang menawan. Efek danau yang berada di tengah pulau, hutan, setelah rumah dan juga penggunaan drone yang terbang setiap hari untuk kualitas sinema yang lebih baik.
"Drone itu terbang tiap hari. Sementara kita punya drone itu drone yang punya standard cinema, bukan yang biasa. Jujur, konsep yang kami bikin sejak awal tidak mudah. Syuting di beberapa lokasi berbeda dengan dukungan kelengkapan syuting menjadikan film 'Jailangkung' tampil sebagai film horor yang lebih grand," jelasnya.
Sutradara yang telah banyak menyutradarai film horor Indonesia ini berharap film ini dapat memberikan kepuasaan bagi pecinta film horor, terutama setelah film 'Jelangkung' di tahun 2001 yang juga disutradarainya bersama Rizal Mantovani laku keras dan meraup penonton.
"Jadi kita ada elemen surprise lah. Tiket film tuh udah mahal. Jadi penonton tuh udah harus memilih apa-apa aja yang mau ditonton. Mau keluar duit nih, ada film abcd segala macam. Sekarang kalau kita tidak mengapresiasi penonton karena sudah memilih untuk menonton film kita, kita apresiasi dengan ada sesuatu loh yang mereka bawa pulang. Itu yang selalu masih harus gue jaga," ungkapnya mantap.
Film ini siap rilis pada 25 Juni mendatang dengan menggandeng sejumlah pemain film ternama seperti Wulan Guritno, Amanda Rawles, Lukman Sardi, Hannah Al-Rashid, Jefri Nichol, dan Augie Fantinus. (vep/doc)