Meski demikian, Ernest merasa tidak kesulitan. Pasalnya, ia tidak hanya dibantu oleh co-director, ia juga dibantu oleh seorang konsultan komedi bernama Benedion.
"Yang pertama bantuin namanya co-director, pada saat aku lagi jadi pemain, dia yang jadi sutradara, dia juga yang banyak bantu aku di aspek teknis karena dia jam terbangnya lebih tinggi," ujarnya kepada detikHOT, belum lama ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam film ini, Benedion berperan membantu dalam proses reading sampai dengan syuting untuk memaksimalkan unsur komedi di dalam film. Tak hanya unsur komedi yang ada di dalam film, namun juga potensi improvisasi yang hadir saat berada di lokasi syuting.
"Di script kan ada komedi, nah komedi ini berjalan kalau di-deliver dnegan baik. Nah, ini yang mungkin perlu disampaikan kepada pemain bagaimana men-deliver komedi itu supaya jadi lucu," tutur Bene menjelaskan peranannya di film tersebut.
Baginya, bagaimana proses menyampaikan sebuah guyonan sangatlah penting, karena jika disampaikan dengan salah, sebuah komedi bisa kehilangan kelucuannya.
"Komedi salah deliver bisa jadi nggak lucu," kata Bene. Ia pun meminimalisir risiko-risiko dari sisi komedi apabila pada proses syuting terjadi sesuatu yang tak terduga.
"Biasanya kalau syuting ada peristiwa tak terduga. Misalnya ternyata ekstranya nggak ada atau lokasinya nggak cocok, cuma kita mikirin gimana komedi itu tetep dapet," jelasnya lagi.
Ernest pun mengaku dirinya begitu terbantu oleh adanya sosok Bene. Baginya, peran Bene cukup penting untuk menjaga karakter dalam film tetap pada jalur walaupun para tokoh dapat berimprovisasi.
"Improvisasi itu perlu, karena udah ada komedian-komedian yang jenius, kalau nggak improve, ngapain. Again, perlu dijaga orang kayak Bene. Nah, kita perlu jaga improvisasi ini gimana caranya jangan merubah jalan cerita, jangan keluar dari karakter, itu yang dibantu dijaga sama Bene," ujar Ernest.
(srs/tia)