Untuk berada di panggung Academy Awards dan menerima Piala Oscar, butuh 20 tahun perjalanan bagi Brie Larson. Bahkan sebelumnya dia sering tak lolos casting karena tak mau berpakaian seksi.
Ya, kenyataannya industri film masih melihat sensualitas sebagai salah satu daya tarik utama seorang aktris di layar lebar. Setidaknya itu yang dirasakan langsung oleh bintang 'Room' selama meniti karier.
"Ada banyak pengalaman aku ikut audisi dan casting director akan berkata, "Penampilan kamu bagus, tapi kami butuh kamu kembali dengan jean miniskirt dan high heels," kata Brie di backstage interview room The Oscars 2016, Dolby Theater, Hollywood, yang turut dihadiri detikHOT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi pakaian seperti itu justru tak membuat aktris 26 tahun itu merasa sensual. Sebaliknya, dia tak nyaman. Jadi ketika Brie mengambil keputusan yang berasal dari hati untuk menolak permintaan tersebut dan berprestasi lewat karakter lain yang tak sekadar menjual sensualitas, Brie merasa puas dan percaya diri.
![]() |
Brie menang Oscar sebagai Aktris Terbaik lewat perannya sebagai Ma di film 'Room' yang diadaptasi dari novel Emma Donoghue berjudul sama. Film ini bercerita tentang seorang wanita yang diculik saat remaja, lalu dikurung dalam sebuah ruangan selama bertahun-tahun hingga melahirkan seorang anak. Kisah wanita yang berjuang untuk bertahan hidup dan keluar dari trauma.
Peran seperti itu tak hanya menuntut Brie untuk berakting, tapi juga masuk ke dalam sisi psikologis Ma sebagai korban. Brie melewati proses selama satu tahun untuk menyelami karakter yang dia lakoni, dan bahkan dia sempat masuk terlalu dalam ke karakter hingga mempengaruhi pikirannya.
"Setahun lalu aku masih mencari tahu jati diriku. Produksi film sudah selesai, tapi aku berada dalam pencarian yang mendalam. Aku mencoba memisahkan hal yang aku pelajari selama memerankan Ma, dan berusaha untuk mengingat siapa diriku sebelum produksi film," katanya.
"Dan jati diriku setelah film selesai sangat berbeda dari diriku saat memulai, di mana ada proses panjang dari banyak hal yang aku harus lewati untuk mencari tahu siapa diriku sebenarnya," lanjutnya.
Piala Oscar yang kini dalam genggamannya dirasakan Brie sebagai metafora dari apa yang dia rasakan sekarang. Brie pernah berada di persimpangan jalan, tetapi dia memilih kata hatinya dan apa yang dia yakini.
"Bersyukur atas semua kerja keras yang membuatku sampai ke titik ini dan tidak menyesalinya."