Netflix Dinilai Justru Untungkan Pelaku Industri Film

Netflix Dinilai Justru Untungkan Pelaku Industri Film

M. Iqbal Fazarullah Harahap - detikHot
Rabu, 13 Jan 2016 13:50 WIB
Foto: Mindra Purnomo
Jakarta - Terlepas dari urusan sensor film, Netflix tidak serta-merta bikin "buntung" seperti dugaan sementara orang. Malah banyak sisi yang justru menguntungkan.

Menurut sutradara Joko Anwar, layanan video streaming asal Amerika Serikat itu bisa memicu geliat perfiman Indonesia ketika resmi bergulir secara nasional. Baik untuk produser maupun para filmmaker.

"Dengan adanya Netflix, justru menguntungkan pelaku perfilman. Untuk produser, bisa membantu memperluas distribusi film mereka. Netflix bisa menambah wadah untuk memutar film-film lokal," kata Joko Anwar kepada detikHOT saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (13/1/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk filmmaker, memicu untuk membuat film yang lebih baik. Kalau filmnya bagus bisa tayang di bioskop, kalau jelek, penonton mending lari ke Netflix aja. Selain itu tentunya ada harapan baru Netflix membuka kerja sama dengan filmmaker lokal untuk bikin konten lokal bareng-bareng," jelas sutradara 'A Copy of My Mind' itu.

"Ini bisa membuat ekosistem perfilman nasional bisa meningkat dengan baik. Bisa banget mengurangi demand film bajakan. Kalau diblokir? Ya orang balik lagi ke bajakan" tutupnya yakin.

Netflix resmi mengudara di Indonesia per 7 Januari 2016. Sayangnya, kehadiran Netflix justru membuat pro-kontra terkait dengan regulasi sensor. Indonesia sendiri menjadi bagian dari 190 negara yang sudah diekspansi oleh Netflix.

(mif/mmu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads