Dalam serial yang menceritakan kehidupan dua dunia arahan Joko Anwar itu, Ario Bayu berperan sebagai Juragan. Karakter yang merupakan penjaga keseimbangan antara tiga klan yang ada, yakni manusia, Demit dan mereka yang ada di antaranya. Karena itu, Ario merasa perlu untuk menaikkan berat badannya agar lebih terlihat berwibawa.
"Di sini saya mainkan karakter yang lebih tua. Itulah untuk menujukkan kedewasaannya saya menambah berat badan sekitar 10 kilogram. Biar karakternya lebih terlihat seperti bapak-bapak. Karena Juragan itu usianya juga sekitar 40-an tahun. Dia berasal dari keluarga yang sejak dulu menjadi penguasa, lucu jadinya kalau dia kerempeng," tutur Ario Bayu dalam sesi wawancara 'Halfworlds' di Hotel Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta Selatan, Kamis (19/11/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, satu hal yang membuat Juragan berbeda dengan karakter lain, adalah Juragan tak punya senjata. Sedangkan karakter lain seperti Kuntilanak, Palasik, Genderuwo, Banaspati mempunyai senjata tajam andalan.
"Senjatanya Juragan itu lebih ke pikiran, dia nggak punya senjata secara fisik. Tapi dia punya kemampuan untuk melukai para Demit tanpa menggunakan weapon. Istilahnya semacam psychological weapon ya," jelas Ario lagi.
Ario Bayu tak sendirian, selain bintang-bintang Indonesia lain yang terlibat seperti Alex Abbad, Tara Basro, Reza Rahadian, Arifin Putra, Salvita Decorte, Aimee Saras, Adinia Wirasti, Hannah Al-Rashid, Nathan Hartono, Verdi Solaiman dan Cornelio Sunny. Ada juga aktor asal Malaysia, dia adalah Bront Palarae yang berperan sebagai detektif bernama Gusti.
"Chemistry terbangun dengan Ario dan pemain lain pertama karena saya menggemari karyanya, saya juga penggemar Ario Bayu. Saya menyukai seluruh ide ceritanya, itu yang pertama. Khusus dengan Ario Bayu, waktu pertama kali datang ke lokasi syuting saya dan Ario pakai pakaian yang sama. Saya pikir pasti dia orangnya asik dan kami cocok," kenang Bront Palarae dalam bahasa Inggris yang masih sedikit berlogat melayu.
Bront Palarae adalah aktor 36 tahun sekaligus penulis naskah, sutradara dan produser kawakan asal Malaysia yang aktif sejak 2000 silam. Dia juga merupakan salah satu pendiri rumah produksi Otto Films.
"Film ini punya satu sudut pandang yang menarik dan unviversal, yaitu kemanusian. Walaupun ceritanya lokal, tapi menurut saya sangat related ke Amerika dan negara di luar sana.β Ada esensi lain di luar Demit-demit sebagai karakter utamanya yang bisa dinikmati, misalnya ada drama, ada konflik, jadi nggak usah pusing mikirin Demit-nya itu sendiri. Ini the nice introduction for the world to acknowledge our folklore," tegas Bront.
'Halfoworlds' menggambarkan modernisasi dari karakter mitologi horor asli Indonesia. Mereka memiliki cerita baru dalam kehidupan di bumi dan harus menjaga keseimbangan kehidupan bersama manusia. Serial televisi berdurasi 30 menit itu akan tayang mulai Senin, 29 November pukul 21.00 WIB di HBO Asia.
(mif/ich)