"Saya sangat senang Indonesia bisa menonton saya dalam film ini. Itu kenapa sejak awal saya betul-betul memberikan yang terbaik agar bisa dilihat sejajar dengan para aktor senior," ujar Diana usai Press Screening di Epicentrum XXI Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (3/11/2014).
Menurut akris 23 tahun itu, film Indonesia maupun Malaysia harus saling mendukung. Kesamaan rumpu Melayu, menjadikan perfilman sebagai salah satu alat pemersatu.
"Saya rasa orang Indonesia dan Malaysia sama rata. Di 'Gunung Emas Almayer' ini tidak ada spesifiknya, Melayu yang Malaysia dan Melayu yang Indonesia, sama saja," tambahnya.
Dengan keterlibatannya dalam produksi film 'Gunung Emas Almayer', lantas apakah Diana punya keinginan untuk berkarier di Indonesia?
"Saya masih muda dan meminati bidang perlakonan, saya tidak tahu spesifik tapi peluang itu rezeki. Saya tidak boleh terlalu memilih, saya perlu mencoba dulu. Seperti 'Gunung Emas Almayer', saya tidak terpikir buat tayang di Indonesia, tapi semua ada di tangan Tuhan," tutup aktris yang sudah mengoleksi 11 film itu sembari tersenyum manis.
Sekitar tiga minggu setelah tayang di Indonesia (6/11) besok, 'Gunung Emas Almayer' akan memulai perjalanannya di Malaysia. Di Malaysia film arahan sutradara U-Wei itu akan memiliki judul 'Hanyut'.
(hap/ich)