Pemilik nama lengkap Benedict Timothy Carlton Cumberbatch ini lahir dari pasangan aktor Timothy Carlton dan aktris Wanda Ventham. Orang tuanya menginginkan Benedict memiliki karir normal dan lebih mapan, namun tanpa sengaja Benedict kecil menemukan momen awal ketertarikannya di dunia akting.
“Saat aku kecil aku mengunjungi nenek di Stratford dan ia membiarkanku naik ke panggung. Sorotan lampu ke tengah panggung bukannya mengganggu, malah membuat aku merasa semangat sekali. Orang tuaku langsung memandang satu sama lain dan berkata ‘Ya Tuhan, dia akan menjadi aktor seperti kita!’ Sampai sekarang pun aku masih geli sendiri kalau dibayar untuk berakting,” ujarnya dalam keterangan pers yang diterima detikHOT, Selasa (24/2/2014).
Sejak itu, Benedict mulai menggali kemampuannya berakting. “Aku anak yang tidak fokus dalam belajar, namun saat aku berlatih drama aku bisa fokus, jadi guru telah mendorongku untuk mendalami bidang ini,” kenang Benedict.
Sejak usia 8 tahun ia bergabung di ekstra kurikuler drama dalam sekolahnya dan berhasil memainkan berbagai peran dalam berbagai pertunjukan drama karya Shakespeare dengan gemilang untuk anak seusianya. Guru dramanya semasa kecil, Martin Tyrell, sangat terkesan dengan bakatnya.
“Benedict memang sosok yang berbakat. Dapat aku katakan bahwa ia adalah aktor muda terbaik dimasanya! Sedari dulu aku yakin ia dapat meraih sukses besar dalam berakting. Keberhasilannya ini hanya merupakan awal untuknya, selanjutnya mari kita lihat bersama-sama,” ucap sang guru yang kagum atas apa yang telah diraih anak didiknya dulu.
Selepas SMA, Benedict melanjutkan kuliahnya di University of Manchester dan mempelajari akting lebih serius dengan mengambil jurusan drama. Dari sini ia makin yakin dengan bakatnya dalam seni peran dan makin mengasah kemampuannya sebagai aktor profesional di London Academy of Music and Dramatic Art. Benedict memulai kariernya dalam berbagai pertunjukan teater, yang karena kehebatan aktingnya ia dipercaya akan berbagai peran dalam berbagai serial televisi dan film.
Namun, kariernya penuh perjuangan, mantan guru bahasa Inggris di rumah ibadah di Tibet ini telah menjalani banyak peran dengan berbagai karakter yang sangat berbeda, di mana hal tersebutlah yang diidam-idamkan oleh banyak aktor untuk mengasah karier mereka.
“Aku bukan sosok yang hebat, namun beruntung. Selama bertahun-tahun aku selalu mendapatkan peran besar di layar kecil, dan peran kecil di layar lebar. Sherlock lah yang membukakan pintu ke berbagai kesempatan besar di karier saya,” ujar pria kelahiran 19 Juli 1976 ini merendah.
Sebelum bergabung dalam Sherlock, berperan sebagai detektif eksentrik dan meraih sukses besar melalui serial ini, ia adalah aktor perpenampilan aneh yang sepertinya biasa-biasa saja. Kini, ia telah menjadi aktor sukses di Inggris Raya dan pantas diperhitungkan di kancah film internasional dengan segudang pengalaman, berperan sebagai tokoh jahat Khan dalam 'Star Trek Into Darkness', sebagai ahli fisika Stephen Hawking dalam 'Hawking', Perdana Menteri William Pitt dalam 'Amazing Grace', sebagai Alan Turing sang pemecah kode di masa Perang Dunia ke-2 dalam 'The Imitation Game', sebagai Julian Assange tokoh penting di balik WikiLeaks yang dalam dunia nyata buron hingga kini dalam 'The Fifth Estate', dan pemilik pertanian dalam masa perbudakan kulit hitam William Ford dalam '12 Years A Slave.'
Ia juga telah meraih berbagai penghargaan bergengsi, seperti GQ UK untuk Actor of The Year 2011, Hollywood Film Festival untuk Best Ensamble Acting 2013, dan BAFTA Britannia Award untuk British Artist of the Year 2013. Benedict mengakui, kesuksesannya ini tak lepas dari keterlibatannya dalam Sherlock selama tiga musim sejak tahun 2010, di mana dalam serial ini aktingnya mulai dilirik dunia internasional.
Perannya sebagai Sherlock Holmes yang berkepribadian keras dan sorot mata yang tajam, logat yang cepat dan khas dengan pemikiran cepat dan logis yang tak terpintas di benak siapapun, ditambah dengan penampilan sang detektif yang eksentrik menjadi titik keberhasilannya.
Masa tenggang penayangan Sherlock antara musim kedua dan musim ketiga yang memakan waktu cukup lama, tak lain karena Benedict sibuk menggarap berbagai proyek film. Sue Vertue, sang Produser serial Sherlock, sangat memaklumi hal ini.
“Kami menjalin komunikasi yang baik dengan Benedict juga dengan kru dalam semua proyek film yang ia jalani. Dan untungnya kami mendapat kesepakatan khusus untuk jadwal Benedict dan saling mencocokkan jadwal syuting kami sehingga dapat menjalani proyek masing-masing dengan baik. Saya mengerti ini merupakan awal dari karier cemerlangnya dan tidak mau mengacaukannya, justru kami harus mendukungnya,” ungkap Sue ikut bangga dengan prestasi Benedict yang kian melejit di perfilman internasional.
Dalam Sherlock musim ketiga, dikisahkan Sherlock kembali setelah dua tahun pasca “kematiannya”. Hidupnya Sherlock awalnya ditanggapi dingin oleh partnernya, Dr John Watson, yang diperankan Martin Freeman. Kematian palsu Sherlock telah menjadi pertanyaan publik selama dua tahun antara akhir musim dua dan musim ketiga ini.
Yang pasti, di musim ketiga ini, penonton akan menyaksikan dua pria dan petualangan mereka memecahkan kasus pembunuhan, misteri dan bencana. Alur kisah dan naskah serta penampilan berkualitas aktor-aktor papan atas Inggris di serial ini menjadi jaminan, tiga episode serial Sherlock ini akan memukau dan menghibur penonton.
Kembali ke Benedict, walaupun sukses dalam berkarier, namun sepertinya tidak dalam soal romansa. Ia sempat menjalin hubungan dengan aktris Olivia Poulet selama 12 tahun semenjak di bangku kuliah yang ternyata tak berjalan mulus, juga hubungannya dengan seniman dan perancang perhiasan Anna James di 2011 namun berpisah setahun kemudian.
“Mungkin memang belum jalannya. Kini waktunya untuk serius dalam karierku, kita lihat saja nanti siapa yang akan menjadi teman hidupku,” ujarnya sembari tersenyum penuh arti ketika ditanya perihal pasangan hidupnya.
Nah, penasaran bagaimana akting Benedict Cumberbatch dalam sebagai detektif Sherlock Holmes dan lanjutan kisah Sherlock? Saksikan serial Sherlock musim ketiga di AXN tiap Kamis pukul 21:00 WIB mulai 27 Februari, pertama dan eksklusif di Asia.
(ich/mmu)











































