The Hobbit Akan Dibuat Trilogi
|
Meskipun dasar cerita film ini diadaptasi dari novel 'The Hobbit', namun sutradara Peter Jackson mengembangkan ceritanya dari buku terakhir J.R.R. Tolkien 'The Quest of Erebor'.
Prekuel Lord of The Rings
|
Bagi Anda yang belum menonton tiga film sebelumnya (atau membaca buku-bukunya), mungkin bisa kebingungan menelaah mitologi Lord of the Rings yang sudah dibangun di film sebelumnya.
Kualitas Audio Dahsyat
|
Jackson pertama kali mendengar tes sound Atmos pada musim panas lalu. Menurutnya, kualitas suara yang dihasilkan Atmos merupakan impian para filmmaker.
Proses sound mixing untuk film tersebut akan dilakukan di Park Road Post Production, New Zaeland. Namun tidak semua penonton bisa menyaksikan 'The Hobbit' dengan kualitas audio Atmos.
'The Hobbit: An Unexpected Journey' dengan versi audio Dolby Atmos System hanya akan ditayangkan di 80 hingga 100 bioskop di seluruh dunia. Film terakhir yang menggunakan teknologi audio yang sama adalah 'Taken 2' (diputar di 15 bioskop di seluruh dunia). Dolby menargetkan 1.000 bioskop dengan teknologi Atmos pada akhir 2013.
Munculnya Ayah Legolas
|
Thranduil ahli dalam berperang dan memiliki kekuatan khusus. Sebagai Elvenking, Thranduil menguasai Wood Elves yang tinggal di Mirkwood.
Kontroversi Matinya 27 Hewan
|
Sekelompok orang di sekitar lokasi syuting menilai para produser 'The Hobbit' bertanggung jawab atas matinya hewan-hewan tersebut karena situasi di lokasi syuting yang tak kondusif. Mereka menuding tim produksi telah menciptakan suasana penuh gertakan yang menakutkan para hewan, lubang kloset dan 'jebakan kematian' bagi hewan-hewan itu.
Sementara, sutradara Peter Jackson mengatakan kepada The Associated Press bahwa kuda, kambing, ayam dan satu domba mati di sebuah peternakan dekat Wellington, di mana sekitar 150 hewan ditempatkan untuk proyek trilogi 'The Hobbit'. Pendek kata, pihak 'The Hobbit' bersikeras bahwa beberapa hewan mati karena sebab alamiah.
Halaman 2 dari 6