Sara mengaku dirinya mulai tertarik dengan dunia akting sejak duduk di bangku sekolah. Saat usianya masih 12 tahun, anak kedua pengusaha Hashim Djoyohadikusumo itu sudah mulai berakting di teater sekolahnya di Singapura.
Sara yang merupakan cucu dari ekonom Sumitro Djoyohadikusumo, mulai serius menekuni dunia akting saat kuliah. Setelah mendapat izin dari kedua orangtuanya, perempuan yang mengidolakan aktris Meryl Streep dan Maudy Koesnady itu memutuskan sekolah akting di London, Inggris. Hingga akhirnya setelah pulang ke tanah air, Sara terlibat dalam penggarapan film trilogi bertema perjuangan, 'Merah Putih'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa yang Anda lakukan untuk mendalami peran Anda sebagai Senja?
Karena latarnya tahun 1947, aku nggak tahu dan belum lahir pada zaman itu, aku sering tanya ke oma dan sesepuh yang pernah tahu dan merasakan perjuangan di zaman itu. Kebetulan oma pernah bekerja dengan orang Belanda, pas banget Senja ceritanya perempuan yang juga bekerja dengan Belanda.
Selain konsultasi dengan sesepuh, apa Anda melakukan sesuatu yang lain?
Aku juga baca-baca buku tentang Cut Nyak Dien, dan sering bertanya sama sejarahwan yang membimbing kita saat reading dan syuting.
Kesulitan seperti apa yang Anda temui saat menggarap 'Darah Garuda'?
Syuting film ini kan nggak berurutan. Loncat-loncat demi efisiensi waktu. Agak kesulitan dalam hal continuity dalam memerankan dari satu adegan ke adegan yang lain. Kadang aku suka lupa di situnya.
Apakah Anda puas dengan akting Anda di 'Darah Garuda'?
Sebagai seorang aktris, pastinya ingin selalu belajar terus. dan pingin yang terbaik.
(hkm/iy)