Star Wars: Perayaan Lintas Generasi yang Tak Pernah Surut

Laporan dari London

Star Wars: Perayaan Lintas Generasi yang Tak Pernah Surut

Adhie Ichsan - detikHot
Senin, 25 Jul 2016 18:13 WIB
Foto: Adhie Ichsan/detikFoto
London -

Ketika pertama kali dirilis pada 25 Mei 19977, 'Star Wars Episode IV: A New Hope' tak hanya berhasil meraup pendapatan setara Rp 8,1 triliun. Film ini juga mendapat 7 Piala Oscar. Dan setelah itu, Star Wars berkembang menjadi original franchise terbesar Hollywood selama hampir 40 dekade yang dirayakan penggemar lintas generasi.

Sebelum acara Star Wars Celebration Europe 2016 dimulai di gedung ExCel London Exhibition Centre, di London, Inggris pada 15-17 Juli lalu, detikHOT dan beberapa jurnalis dari Asia Tenggara berkesempatan ketemu dengan Creative Excecutive Lucasfilm, Pablo Hidalgo. Sebagai Ensiklopedia berjalan, Pablo hapal di luar kepala segala macam tentang Star Wars; karakter, planet, alien, latar cerita, plot, dan sebagainya.

Tugas dia menjaga cerita tetap pada jalur yang benar dan memikirkan kelanjutan cerita Luke Skywalker cs untuk film-film mendatang. Penulis skenario, filmmaker, sutradara, desainer game, dan semua yang punya pertanyaan spesifik soal Star Wars akan berinteraksi dengan Pablo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Aku sudah bekerja di Lucasfilm selama 17 tahun," katanya ramah.

Fakta mengapa Star Wars begitu fenomenal, disaksikan sendiri oleh detikHOT dalam acara Star Wars Celebration selama dua tahun terakhir. Tua-muda, kaya-miskin, semua bersatu melakukan perayaan yang sama dan larut dalam kegembiraan.



Mereka tak segan menghabiskan waktu dan biaya untuk memakai kostum karakter-karakter Star Wars. Ada seorang bapak berusia setengah baya yang menggunakan kostum Jedi seperti Luke Skywalker lengkap dengan lightsaber, berjalan kompak dengan anaknya yang remaja dengan kostum sama. Seorang ibu dan putrinya yang berdandan ala Princess Leia, hingga pria setengah baya lain yang dengan bangga berjalan dengan raut muka berbinar sambil memegang remote control dan diikuti droid BB-8.

"Itu yang suka sukadariCelebration. Ada yang suka mengkoleksi, ada yangsukacostumeplay, film,game, tak peduli kalian masuk dari ketertarikan mana, semua melakukan perayaan yang sama,"ucapPablo.



Para penggemar Star Wars seri original yang saat itu masih remaja, sekarang telah menjadi orangtua dan turut menularkan kecintaannya pada Star Wars ke anak-anaknya. Inti cerita Star Wars yang menampilkan petualangan seorang pahlawan, menampilkan berbagai macam elemen relevan yang bisa diterima penonton muda dan dewasa dari waktu ke waktu. Ada konflik moral, self empowerment, hero's journey, mimpi, serta harapan.

"Bertahun-tahun bekerjadenganGeorgeLucas (kreatorStarWars), Anda harus benar-benar bisa mencari inti dari semua cerita (StarWars).TheForceAwakens itu tentang gadis yang dia kira dia tidakpunyavalue, dan ternyata dia lebih dari itu,"tuturnya.



Film 'Star Wars: The Force Awakens' yang tayang Desember lalu, menjadi seri Star Wars dengan pendapatan tertinggi sepanjang masa dengan Rp 27,2 triliun. Dan menurut retail research firm NPD Group, pendapatan dari mainan The Force Awakens mencapai US$ 700 juta di AS.

Kata Pablo, film yang memiliki latar 30 tahun setelah 'Return of the Jedi' ini memang didesain untuk entry point.

"Tapi kalau secara umum, bisa mulai dari seri original. Di situ ada semua yang perlu Anda tahu tentang karakter dan galaksi. Untuk anak-anak juga bisa menonton Star Wars Rebels," ujarnya memberi tips.

(ich/mmu)

Hide Ads