.webp)
Selepas debut dengan album PLAY (2014), duo AKMU yang beranggotakan dua bersaudara Lee Chanhyuk dan Lee Suhyun mengeksplorasi banyak jenis musik. Tidak sedikit dari lagu-lagu yang mereka rilis di kemudian hari sangat berbeda dengan nuansa yang ditampilkan di album debut mereka.
Nuansa ala musikal yang terasa grande dihadirkan lewat lagu Re-Bye dan How People Move dari album SPRING (2016). Balada seperti 'How can I love the heartbreak, you're the one I love' laris manis di chart. Lagu dari album penuh mereka SAILING (2019) itu jadi salah satu hit yang tak bisa dilepaskan dari diskografi AKMU.
Di album NEXT EPISODE (2021), AKMU melakukan perjalanan yang lebih jauh secara musikalitas. Mereka menjajal berbagai genre musik, berkolaborasi dengan nama-nama seperti Lee Sun Hee, IU, Zion.T, JANNABI, Crush, hingga Sam Kim. Semua nama-nama besar di dunia musik Korea Selatan selama empat dekade terakhir tersebut punya gaya musik yang khas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lewat proyek comeback mereka 2023 ini, Lee Suhyun merasa sudah cukup mengikuti arahan musik dan eksplorasi yang ingin dilakukan abangnya. Dia bersikeras bahwa AKMU harus kembali ke akar, memperdengarkan musik yang mereka berdua sama-sama nyaman dan tentunya yang familier di kuping penggemar. Dari situlah kemudian tercipta konsep buat lagu Love Lee yang jadi andalan di album single terbaru mereka tahun ini.
"Seiring dengan perjalanan kami sebagai AKMU, buatku rasanya terlalu lelah untuk menghadapi warna musik kakakku," kata Suhyun sambil tertawa, tapi menekankan keseriusan, ketika konferensi pers album baru mereka di Seoul awal pekan ini.
"Setelah Nakka (lagu andalan dari album kolaborasi mereka yang dirilis 2021), aku bilang ke dia aku tidak mau lagi mengambil tantangan (dengan mengeksplor musik gaya baru). Aku ingin kembali ke 10 tahun lalu. Aku ingin membuat musik seperti 200% yang lincah, polos, dan ramah di telinga," tegas Suhyun.
Sebagai abang yang pengertian dan tim player yang suportif, Chanhyuk setuju dengan pandangan sang adik. Ada satu momen kontemplasi yang dia lewati dalam proses pengerjaan Love Lee, yang membuat dirinya sadar bahwa selama ini dia terlalu dominan dalam hal arah musik AKMU.
Chanhyuk pun menyebutkan Suhyun sempat ada di momen tak bersemangat dalam bermusik. Dia sadar bahwa hal itu terjadi sedikit banyak karena dirinya.
 Chanhyuk AKMU Foto: dok. YG Entertainment |
"Aku sadar aku hanya melakukan apa yang aku inginkan selama ini, perasaan itu aku dapatkan ketika melihat betapa bahagianya Suhyun mengerjakan album ini. Melihat ke belakang, ketika memproduksi DINOSAUR, dia sudah mulai merasa tidak bersemangat lagi dalam menyanyi. Pada saat itu aku tidak menyadarinya tapi lalu aku mulai paham saat dia merasa bermusik tidak lagi menyenangkan (karena aku yang keras kepala dengan eksplorasi musikku)," aku Lee Chanhyuk.
Dalam proses penulisan Love Lee, Chanhyuk memilih untuk lebih kalem dan banyak menyerahkan proses penggarapan musik pada adiknya. Ada banyak masukan dari Suhyun yang membuat kesan Love Lee sangat terasa seperti lagu-lagu di album debut mereka.
Keras kepala Chanhyuk luntur berkat paksaan Suhyun. Kakak-beradik ini kemudian menemukan kenyamanan kembali dalam bermusik. Love Lee pun mereka sebut sebagai rute putar balik mereka, awal yang baru buat AKMU setelah perjalanan jauh ke sana ke mari mencoba berbagai genre musik.
"Aku merasa ini adalah awal kami yang baru. Ini pertama kalinya Chanhyuk membuat album dengan mempertimbangkan segala hal yang aku inginkan. Dia sangat tidak percaya diri awalnya tapi terus-terusan meminta pendapatku. Dia bahkan terus bekerja untuk album ini meski kami sedang liburan keluarga," tutur Suhyun.
