Saat ini, Nolsae Nara tinggal dan berkarier di Korea Selatan. Ia mengenang masa-masa di Korea Utara, ketika harus menunggu barang selundupan hanya untuk mendengarkan musik K-Pop atau menonton drama Korea.
"Di Korea Utara kau mendapatkan hal-hal K-Pop dari media, khususnya dari USB. Dulu barang-barang seperti itu disebarkan melalui CD atau DVD. Namun, Korea Utara juga berubah seperti negara-negara lain," ungkapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa orang bahkan rela membahayakan nyawa mereka demi K-Pop. Saat usianya 16 tahun, Nolsae Nara bahkan pernah melihat beberapa orang dieksekusi karena menyelundupkan USB berisi drama Korea Selatan.
"Jika tertangkap saat menonton idola K-Pop kau bisa saja ditembak mati. Aku pernah melihatnya langsung saat usiaku 16 tahun. Mereka dieksekusi karena secara ilegal meng-copy drama Korea Selatan dan menyebarkannya," cerita Nolsae Nara.
"Beberapa orang meng-copy di ruangan bawah tanah dan menyebarkannya. Bahkan ada anak berusia 6 tahun. Biasanya 3 generasi di eksekusi, tapi mereka membiarkan anak 6 tahun tersebut hidup. Mereka membiarkan anak tersebut duduk dengan neneknya di depan, dan ia menangis tersedu-sedu melihat sisanya dieksekusi dengan senapan. Saat itu aku merasa aku harus berhenti menonton hal-hal berbau Korea Selatan," pungkasnya.
(dal/dar)