Nama musisi jazz Herbie Hancock menjadi salah satu sumbu hingga akhirnya roket Joey bisa mendunia. Pertemuan Herbie dan Joey di Jakarta sekitar 2012 lalu, seperti mengawali munculnya rasa percaya kepada musik jazz.
Joey saat itu tampil di hadapan Hancock dan berkesempatan untuk bisa berbicara dengan salah satu tokoh idolanya itu. Sedari pertemuan itu, Joey seperti mengabdikan hidupnya untuk jazz.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wynton adalah pemain trompet asal Amerika Serikat yang akhirnya membawa Joey ke negerinya tersebut. Berkat Wynton, Joey sempat tampil di beberapa tempat di sana.
Pada tahun 2014 juga, kedua orangtua bersama Joey memutuskan untuk pindah ke New York. Dan, panggung Joey pun semakin banyak.
Salah satu yang paling berkesan adalah saat Joey yang tampil di Dizzy's Club, Manhattan pada 2015 lalu. Saat tampil di tempat itu, tiket yang terjual habis dan sontak membuat orang bertanya-tanya siapa sebenarnya sosok Joey.
New York Times pun sempat memuat geliat Joey di musik Jazz. Dan, tak segan memanggil Joey sebagai 'prodigy'.
"Musik jazz adalah musik yang sulit. Dan Anda harus bekerja keras dan bersenang-senang untuk bisa memainkan musik jazz," ucapnya kepada New York Times tahun lalu.
Usai bermain di berbagai tempat dan festival musik, album 'My Favorite Things' dirilis pada Mei 2015 lalu. Sebuah album yang bisa dibilang mengubah hidup Joey lebih drastis.
Simak terus detikHOT untuk temukan sisi lain dari Joey Alexander! (fk/mmu)











































