"Main musik itu dari zaman SMP sampai SMA. Jadi band-band sekolahan gitulah, kadang ikutan festival juga. Terus sempat berhenti, waktu kuliah lanjut lagi," kenang Windura saat bercerita kepada detikHOT di Kantor Sony Music Indonesia, Jakarta Pusat.
Atmosfer rekaman profesional akhirnya dirasakan Windura setelah menggantikan Dudi, vokalis lama Yovie and Nuno. Bagaimana rasanya?
"Beda banget sih, perasaannya campur aduk. Kalau dulu kayanya buat band cuma buat have fun, sekarang harus rekaman dan lain-lainnya," tutur Windura.
"Tapi, ada di Yovie and Nuno juga sangat menyenangkan. Mereka nggak ngebeda-bedain aku karena anak baru, aku juga dikasih porsi yang sama," sambungnya lagi.
Menjadi vokalis band yang berdiri sejak tahun 2001 itu memang gampang-gampang susah. Sebab, konsep dua vokalis menyebabkan Windura juga harus menyesuaikan dengan vokalis lainnya, Pradikta Wicaksono atau akrab disapa Dikta.
"Kalau bagi-bagi suara itu kan urusannya Mas Yovie, tapi kalau chemistry kita berdua sih nggak susah ya. Kita ngobrolnya nyambung jadi cepat dekat," ungkap Dikta.
"Kebetulan kan kita seumuran ya. Kadang Windura suka cerita soal cewek-cewek gitu, nanti gue yang nasihatin," seloroh Dikta disambut tawa seluruh personel Yovie and Nuno.
(hap/mmu)