Ravi VIXX belum lama ini diperiksa oleh pihak kepolisian atas dugaan melakukan kecurangan untuk wajib militer. Ia diduga memakai jasa joki untuk memalsukan diagnosis medis dan membuatnya terhindar dari wajib militer sebagai tentara aktif.
Surat perintah penangkapan Ravi telah dikeluarkan pada 2 Maret 2023 oleh tim investigasi khusus Pengadilan Distrik Seoul. Ia kemudian menjalani investigasi pihak kepolisian karena diduga menghindari tugas wajib militer melalui Mr. Gu, joki yang memalsukan diagnosis medis dan menyebutnya mengidap epilepsi.
Pada 6 Maret 2023, hakim Kim dari Pengadilan Seol menyebut Ravi melanggar Undang-undang Dinas Militer dan memeriksa keabsahan surat perintah penangkapannya. Sang hakim pun menolak surat perintah penangkapan setelah Ravi mengakui kesalahannya yang meminta bantuan joki untuk meringankan tugas wajib militer.
"Meskipun dakwaan ini serius, sudah menjadi standar untuk melakukan penyelidikan terhadap tersangka tanpa penahanan," ungkap hakim Kim.
"Mengingat adanya bukti obyektif yang dikumpulkan sejauh ini, tersangka telah mengakui tuduhan tersebut. Ketika mempertimbangkan berbagai faktor, seperti ikatan sosial, sulit untuk mengatakan perlunya menangkap tersangka pada tahap ini," pungkasnya.
Sehubungan dengan kasus ini, dikatakan pengadilan telah mengadili 23 orang, termasuk Mr. Gu. Selain Ravi, dilaporkan lebih dari 100 orang saat ini tengah menjalani investigasi, termasuk sejumlah atlet hingga mereka yang berasal dari dunia hiburan.
Pada Februari 2023, diketahui rapper Nafla, yang berada di bawah naungan GROOVL1N milik Ravi, ditangkap karena diduga melanggar Undang-udang Dinas Militer dan menerima perlakuan istimewa saat bertugas wamil sebagai pegawai layanan publik. Hakim ketua yang sama meninjau surat perintah penahanan Nafla yang pada akhirnya dianggap sah.
Diketahui kemudian, Nafla menunda wamil selama 18 bulan pada 7 kesempatan antara 2021 dan 2022. Namun pada akhirnya, sang rapper dinilai tidak layak untuk mendaftarkan penundaan.
Simak Video "Ravi VIXX Batal Ditangkap Usai Akui Hindari Wajib Militer"
(dal/wes)