Anak Hotman Paris, Fritz Hutapea, memberikan kabar terbaru soal masalah konser We All Are One usai CEO promotornya, Direktur Park, ditangkap pihak Imigrasi. Ia menyebut kasus itu sudah naik tahap penyidikan.
Direktur Park selaku promotor dari PT Coution Live Indonesia sebelumnya diadukan banyak netizen usai menunda konser We All Are One secara dadakan. Ia dituntut mengembalikan uang yang hendak menonton idolanya tampil.
Kadung tak ada kejelasan soal pengembalian uang, salah satu penonton melaporkan Direktur Park. Derpita Gultom menuding orang Korea tersebut melakukan penipuan hingga diamankan petugas berwajib guna menyelesaikan masalah tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Info terakhir yang didapatkan, direktur konser ini Mr Park sudah naik sidik dan sampai sekarang ini tinggal menunggu update penyidikan dari pihak Imigrasi. Karena walaupun kena dari membuat usaha menggunakan VOA terancam penjara paling lama 5 tahun, dalam waktu yang sama apa yang terjadi dengan uang rakyat Indonesia yang masuk di sana," ujar Fritz selaku pengacara PT Visi Musik Indonesia, salah satu vendor untuk konser We All Are One yang merasa dirugikan.
Baca juga: Chord Gitar Lagu-lagu Populer Westlife |
Masalah penundaan konser We All Are One ternyata menyita perhatian Dubes RI untuk Korea Selatan. Fritz Hutapea berterima kasih untuk hal tersebut lantaran kasusnya dinilai sangat menghebohkan.
"Kami sudah membuka pintu untuk Dubes RI di Korea dan kami juga sudah memberi terima kasih bahwa mereka juga sudah mengeluarkan pernyataan siap membantu. Semoga para pihak di Korea juga mengerti bahwa asing atau lokal kalau melanggar hukum di negara dia berada, memang bisa dikenakan hukum negara tersebut," tutur Fritz.
Lebih lanjut, Fritz Hutapea mengetahui soal adanya grup yang dibentuk di Twitter oleh para penonton konser We All Are One untuk menuntut ganti rugi. Ia sendiri sebagai pengacara salah satu vendor merasa belum dibayar jasanya dan berharap ada titik terang.
"Buat saya pribadi, apa yang terjadi di Twitter belakangan ini sangat menggugah hati saya ya. Saya juga ikut memantau pergerakan mereka bahkan banyak juga atensi yang masuk ke social media saya memberikan dukungan ke saya untuk segera mengusut tuntas kasus ini untuk memperjuangkan hak mereka, bahkan perjuangan mereka kini sampai mendapat respons positif dari KBRI di Korea untuk membantu menyelesaikan masalah ini. Saya berharap semoga kabar ini bisa menjadi titik terang bagi semua pihak," kata Fritz.
Fritz Hutapea pun bakal berusaha semaksimal mungkin membantu korban konser We All Are One untuk mendapatkan kembali uang mereka. Ia dalam waktu dekat berupaya untuk menghadapi para pelaku penduga pencuri hasil uang konser tersebut.
"Kami sekali lagi berterima kasih kepada Ditjen Imigrasi karena memang mereka juga membuka pintu untuk permasalahan kami. Semoga keadilan tercapai untuk para pihak yang dirugikan oleh oknum konser ini," pungkasnya.
(mau/pus)