Kesaksian Pilu Pegawai Kelab Malam soal Tragedi Halloween Itaewon

Kesaksian Pilu Pegawai Kelab Malam soal Tragedi Halloween Itaewon

Tim detikcom - detikHot
Minggu, 30 Okt 2022 12:04 WIB
Kawasan Itaewon di Seoul, Korea Selatan
Foto: (dok Istock)
Jakarta -

Tragedi Halloween Itaewon menewaskan setidaknya 151 orang. Sebanyak 19 orang diketahui merupakan orang asing.

Itaewon memang merupakan 'melting pot', atau tempat berkumpulnya para turis di Korea Selatan. Kawasan tersebut dikenal dengan restoran hingga kafe menarik, juga kelab malam yang trendi.

Itaewon juga menjadi salah satu lokasi favorit yang menggelar pesta Halloween tahunan. Dan tahun ini, untuk pertama kalinya setelah 3 tahun, para pengunjung diperbolehkan tidak mengenakan masker.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rupanya hal tersebut mengundang banyak pengunjung, hingga disebut mencapai 100 ribu orang. Keramaian yang terjadi pun sepuluh kali lebih banyak dari biasa.

Salah satu pegawai kelab malam di lokasi insiden bicara soal situasi kala itu. Sambil menahan air mata, ia menceritakan kengerian yang ia lihat sendiri dengan kedua matanya.

ADVERTISEMENT

"Aku mulai mendengar orang-orang bilang, 'Tolong jangan dorong-dorongan!' Tapi orang-orang di belakang bilang, 'Dorong!' Orang-orang mulai berteriak karena tergencet," ungkapnya kepada reporter dari MBC.

"Banyak orang jatuh dan pingsan di dekat pintu masuk. Aku kepikiran untuk membantu mereka dulu, tapi aku berada jauh di belakang dan ikut tergencet juga. Orang-orang berpegangan pada lenganku dan kakiku. Aku saat itu sadar tidak bisa melakukan apa pun karena aku cuma sendirian. Orang-orang berpegangan padaku, minta ditolong," lanjutnya.

Saksi mata lain merupakan seorang perempuan berusia 20-an bernama Park. Ia menyebut insiden di Itaewon terjadi setelah banyak orang berkumpul di gang kecil dalam waktu yang sangat cepat.

"Orang bertubuh pendek sepertiku tidak bisa bernapas," ujar Park.

"Aku bisa bertahan karena berada di pinggir gang. Sepertinya orang-orang yang berada di tengah yang paling menderita," tambahnya.

Saat ini, pihak kepolisian masih terus berusaha mengidentifikasi korban dan menyelidiki penyebab yang sesungguhnya.




(dal/dal)

Hide Ads