Deretan Kritik K-Popers soal Nonton Konser Makin Ribet

Deretan Kritik K-Popers soal Nonton Konser Makin Ribet

Tim detikcom - detikHot
Rabu, 14 Sep 2022 14:09 WIB
Konser Super Junior
Foto: (Febrina Arifin/detikHOT)
Jakarta -

Media sosial Twitter sedang ramai membahas soal promotor konser K-Pop. Ada sederet isu yang dialamatkan oleh penggemar termasuk soal tidak adanya nomor antrean, biaya membership mahal yang tidak setimpal dengan benefit, hingga soal fan project yang ditolak.

Yang terakhir menjadi sesuatu yang paling disesali sekaligus paling bikin kesal fans Super Junior yang akrab disapa ELF.

"Wah, saya berharap mereka paling tidak bertanya ke ELF Indonesia saran soal pesan apa yang ingin mereka sampaikan ke Super Junior lewat fan banner. Konser ini kan buat fans, bukan buat promotor," tulis salah satu akun fans Leeteuk Super Junior dalam sebuah cuitan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya detikcom menulis tentang deretan peraturan dari promotor konser K-Pop yang dinilai bikin ribet penggemar. Di Twitter, fans lalu mengutarakan pendapat, kritik, dan saran mereka buat promotor terkait kebijakan yang sudah dibuat. Berikut ini di antaranya:

1. ELF mengomentari soal sulitnya mendapat tiket konser Super Show 9: Road in Jakarta, saat penjualan tiket dibuka. Sekadar informasi, penjualan tiket buat konser ini dilakukan dengan dua sistem yakni membership (pemegang MCP Member) dan general sales.

ADVERTISEMENT

Idealnya, menurut fans, mereka yang sudah membayar ongkos membership seharusnya mendapat benefit yang lebih. Salah satu yang diharapkan adalah tidak perlu rebutan tiket. Namun pada kenyataannya, meski sudah membayar membership tetap harus rebutan tiket juga dan tidak ada kepastian akan dapat kelas yang diinginkan.

"Daftar membership Rp 750 ribu tapi tetep nge-war (perang, rebutan tiket), tidak jaminan dapet section yang dimau," tulis salah satu akun Twitter @_xd****.

2. Fans menilai proses penjualan tiket kurang transparan dan akses website serta aplikasi juga sulit karena seringkali crash. Promotor diminta untuk membenahi sistem ticketing agar menghindari kerugian di pihak fans, mengingat konser grup K-Pop sejatinya momen sakral antara idola dan penggemar.

3. Fans minta dimudahkan dalam pengaturan fan project. Promotor sudah menolak semua fan project yang diajukan ELF untuk Super Show 9: Road in Jakarta dan memilih untuk membuat fan project dari promotor. Hal ini kemudian mendapat reaksi keras dari fans Super Junior.

"Lebih terbuka sama fanbase yang mau adain fan project, jadi kalian gak perlu repot-repot nyiapin project. Kalian cukup urus artisnya dengan baik, urus sistem dengan baik. Urusan eksekusi project biar fanbase yang bantu kalian. Lagian idol kesini mau liat fansnya seneng, malah pada liat fansnya kecewa gegara promotor. Lagian tiap tahun bukannya makin baik malah makin aneh," tulis salah satu akun Twitter @seung***.

4. Ketelitian soal seat number juga disoroti oleh fans. Salah satu penggemar dari akun @xstar**** menulis, sempat ada masalah double seat number (yang mana sering terjadi di berbagai event K-Pop sebelum-sebelumnya).

"Belum lagi masalah seat number sama tiket yang bisa-bisanya double dan mereka batalin alasannya double dan pas dicek ternyata cuma mirip," tulisnya.

Benahi sistem ticketing dan pro-kontra tas PVC (di halaman selanjutnya)

5. Menyoal tas PVC juga mengundang pro dan kontra. Promotor konser itu mengharuskan semua penonton konser yang digelar mereka menggunakan tas PVC transparan. Dari sisi promotor, hal ini memudahkan dalam hal pemeriksaan saat masuk arena konser sehingga tak butuh waktu lama untuk memeriksa satu per satu tas penonton apabila ada yang membawa benda-benda yang dilarang.

Namun dari sisi penonton, hal ini menimbulkan ketidaknyamanan beberapa di antaranya karena:

- Barang-barang pribadi (seperti keperluan kewanitaan) jadi terlihat jelas,
- Dikhawatirkan mengundang tindak kejahatan karena barang berharga juga tampak,
- Ukuran tas yang terlalu kecil membuat tidak leluasa untuk fans muslim yang harus membawa peralatan ibadah,
- Harus mengeluarkan budget lebih untuk membeli tas PVC.

6. Fans meminta promotor konser K-Pop untuk mulai mempertimbangkan menggunakan sistem nomor antrean tidak hanya saat hari H masuk ke arena konser tapi juga pembelian tiket. Hal ini terkait dengan kemudahan akses website ticketing dan proses pembayaran. Terlalu banyak akses di saat yang sama tak jarang membuat situs penjualan tiket crash hingga tak bisa diakses.

Fans menyarankan agar promotor konser K-Pop di Indonesia dan pihak loket penjualan tiket bisa meniru cara loket tiket konser Singapura untuk hal yang satu ini. Seperti diketahui, konser di Singapura menawarkan fasilitas seperti:

- Sistem penjualan tiket menggunakan sistem antrean sehingga akses ke situs penjualan sangat bersahabat dan terhindar dari overload traffic,
- Setelah tiket dibeli, ada pilihan untuk mencetak tiket sendiri di rumah, sehingga di hari H konser, fans hanya tinggal langsung antre tanpa perlu ke loket buat penukaran tiket,
- Ada nomor antrean di venue sehingga fans tahu harus berdiri di mana dan tidak berdesak-desakan.

7. Fans yang menghadiri konser juga menyoroti bagaimana pihak promotor sangat tertutup soal kritik. Terlihat dari kolom komentar media sosial promotor itu yang dibatasi hingga ditutup.

"Promotornya anti-kritik!" tulis yang lain.

"Bikin aturan ini itu tapi disuruh kasih kejelasan gak bisa. Buka dulu kolom komentar di sosmed," tulis yang lain lagi.

detikhot sudah mencoba menghubungi pihak promotor tersebut terkait tuntutan masalah ini. Namun mereka masih bungkam.


Hide Ads