3 Poin Penting Pertemuan BTS dengan Presiden Joe Biden

3 Poin Penting Pertemuan BTS dengan Presiden Joe Biden

Delia Arnindita Larasati - detikHot
Kamis, 02 Jun 2022 11:27 WIB
Jakarta -

BTS bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden di White House pada 31 Mei 2022. Sejumlah poin penting disampaikan BTS dalam pertemuannya dengan awak media sebelum berbincang dengan Presiden Biden.

RM, Jin, Suga, J-Hope, Jimin, V, dan Jungkook tampil gagah dengan setelan jas hitam saat berhadapan dengan awak media. Masing-masing dari mereka mengungkap kekhawatiran tentang maraknya rasisme anti-Asia hingga kesetaraan.

Berikut poin-poin yang disampaikan oleh para member BTS:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Merayakan Bulan Warisan Penduduk Asli Hawaii dan Kepulauan Pasifik Asia Amerika (AANHPI)

BTS mengawali pertemuan dengan Presiden Joe Biden dengan berbicara kepada awak media. Mereka mengaku merasa terhormat diundang ke White House, sekaligus mengungkap dukungan kepada Bulan Warisan Penduduk Asli Hawaii dan Kepulauan Pasifik Asia Amerika (AANHPI).

ADVERTISEMENT

"Kami BTS, dan kami sangat terhormat diundang ke White House hari ini untuk berdiskusi soal isu penting seperti diskriminasi anti-Asia, inklusi terhadap Asia, dan keragaman," ujar RM saat membuka pernyataannya.

"Hari ini adalah hari terakhir AANHPI Heritage Month. Kami bergabung dengan White House untuk mendukung komunitas AANHPI dan merayakannya," lanjut Jin.

Bulan Warisan AANHPI berlangsung dari 1 Mei hingga 31 Mei 2022, yang merupakan upaya resmi mengakui kontribusi keturunan Asia dan Kepulauan Pasifik untuk Amerika Serikat. Hal ini dimulai pada akhir 1970-an dan membutuhkan waktu lebih dari 10 tahun untuk menjadikannya sebuah peringatan permanen yang digelar selama sebulan penuh.

Penampilan V, Jungkook, Jimin, Suga, RM, Jin, dan J-Hope, para personel BTS saat bertemu Joe Biden di Gedung Putih.Penampilan V, Jungkook, Jimin, Suga, RM, Jin, dan J-Hope, para personel BTS saat bertemu Joe Biden di Gedung Putih. Foto: Getty Images/Kevin Dietsch

2. Menyumbang Suara untuk Melawan Diskriminasi Anti-Asia

Melalui kehadirannya di White House, Jimin berharap mereka bisa membantu membangkitkan kesadaran akan diskriminasi yang terjadi pada Asia-Amerika.

"Kami merasa sedih dengan banyaknya kejahatan rasial akhir-akhir ini, termasuk diskriminasi Asia-Amerika," ujar Jimin.

"Untuk menghentikan ini dan mendukung perjuangan, kami ingin mengambil kesempatan untuk sekali lagi menyuarakan diri," lanjutnya.

Di sisi lain, J-Hope juga mengaku terinspirasi oleh ARMY, para fans, yang berasal dari budaya dan kebangsaan yang berbeda-beda. Ia pun berterima kasih kepada ARMY yang bisa membawa mereka bertemu dengan Presiden Joe Biden untuk lebih membangkitkan kesadaran akan diskriminasi tersebut.

"Kami berada di sini tentu saja berkat ARMY, penggemar kami di seluruh dunia, yang memiliki kebangsaan dan budaya yang berbeda, juga menggunakan bahasa yang berbeda. Kami benar-benar dan selalu berterima kasih," tambah J-Hope.

Poin penting ketiga pertemuan BTS dengan Presiden Joe Biden di halaman selanjutnya.

3. Pentingnya Kesetaraan

Jungkook kemudian bicara soal bagaimana pesan yang mereka bawa melalui lagu-lagu BTS bisa dinikmati dan sampai kepada publik dunia. Ia pun percaya hingga kini musik masih tetap menjadi pemersatu.

"Kami masih merasa terkejut musik yang diciptakan oleh artis Korea Selatan bisa didengarkan oleh banyak orang di seluruh dunia, melampaui batasan bahasa dan budaya. Kami percaya musik selalu menjadi pemersatu yang luar biasa," ujar Jungkook.

Penampilan V, Jungkook, Jimin, Suga, RM, Jin, dan J-Hope, para personel BTS saat bertemu Joe Biden di Gedung Putih.Penampilan V, Jungkook, Jimin, Suga, RM, Jin, dan J-Hope, para personel BTS saat bertemu Joe Biden di Gedung Putih. Foto: Getty Images/Kevin Dietsch

Suga dan V juga bicara soal pentingnya kesetaraan. Keduanya percaya masing-masing individu memiliki sejarah sendiri dan tetap berharga apa pun cerita di baliknya.

"Tidak salah untuk menjadi berbeda. Kesetaraan dimulai ketika kita mau membuka diri dan merangkul semua perbedaan," tambah Suga.

"Setiap orang memiliki sejarah masing-masing. Kami berharap hari ini adalah satu langkah maju untuk menghormati dan memahami setiap orang sebagai individu yang berharga," pungkas V.


Hide Ads