Joseon Exorcist berhenti tayang setelah menyiarkan 2 episode. Sejumlah kontroversi membuat drama ini akhirnya dihentikan.
Tim K-Talk membahas kontroversi yang terjadi dalam drama Joseon Exorcist bersama @K_DramaIndo. Kontroversi bermula dari penggunaan makanan dan properti bernuansa China dalam salah satu adegannya.
Kontroversi semakin ramai setelah pihak Asosiasi Keluarga Kerajaan ikut protes atas penggambaran sosok raja yang tak sesuai. Hal ini pun membuat suasana semakin keruh, bahkan mulai muncul petisi yang dilayangkan kepada Blue House untuk menghentikan drama tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Walaupun pihak produksi sudah menjelaskan sedemikian rupa, namun kritikan tajam publik tak lagi bisa dibendung. Sehingga, mereka memutuskan untuk menghentikan secara permanen drama Joseon Exorcist.
Tentunya hal ini menimbulkan kerugian bagi tim produksi. Dilaporkan, kerugian yang dialami oleh tim produksi mencapai angka 32 miliar Won, atau sekitar Rp 408 miliar.
Selain itu, berdasarkan data dari Hong Se Jong, seorang peneliti di Shinhan Investment, memperkirakan SBS mengalami kerugian sebesar 7 miliar Won. Hal tersebut dikarenakan jumlah episode yang batal tayang sebanyak 14 episode.
Kontroversi Joseon Exorcist kemudian memunculkan kekhawatiran publik terkait kemungkinan penyimpangan sejarah dari drama lain. Drama Snowdrop, yang dibintangi oleh Jisoo BLACKPINK, dicurigai akan menampilkan cerita yang tak punya landasan sejarah yang kuat, atau bahkan bisa melenceng dari sejarah.
Kritik terhadap Snowdrop dan kecurigaan netizen Korea soal penyelewengan sejarah mulai muncul setelah potongan sinopsis drama tersebut beredar di internet.Kekhawatiran netizen muncul karena pada 1987 yang jadi latar drama Korea Snowdrop merupakan tahun penting dalam pergerakan demokrasi di Korea Selatan. Di tahun itu, Agency for National Security Planning merupakan bagian dari rezim otoriter.
Nah, seperti apa obrolan selengkapnya? Yuk simak K-Talk episode 74.