Para Legenda KPop dan K-Drama yang Diabadikan di Museum Korea

Laporan dari Korea

Para Legenda KPop dan K-Drama yang Diabadikan di Museum Korea

Atmi Ahsani Yusron - detikHot
Kamis, 03 Des 2015 09:45 WIB
Foto: Atmi Ahsani Yusron
Jakarta - Sepanjang sejarah musik Korea Selatan ada nama-nama yang dianggap legendaris. Mereka pun menghiasi salah satu etalase di museum di Seoul.

Tepatnya di National Museum of Korean Contemporary History yang ada di kawasan Gwanghwamun, Seoul. Sejatinya museum ini berisi perjalanan sejarah Korea Selatan dalam memperjuangkan kemerdekaan. Termasuk juga bagaimana mereka melawan penjajahan Jepang yang benar-benar tidak berperikemanusiaan saat itu. Namun di bagian lain dari museum itu, terdapat juga lorong yang berisi perkembangan teknologi serta budaya populer yang berkembang di Negeri Ginseng.

Sejak tahun 90-an, serial Korea memang sudah "menyerang" beberapa negara Asia dan menjadi populer. Bersamaan dengan drama televisi, musik juga menjadi salah satu produk budaya populer yang sangat digemari. Jika kalian pernah menyaksikan drama 'Reply 1997' tentu masih ingat bagaimana Sung Shi Won (Eunji 'A Pink') sangat mengidolakan boyband H.O.T yang popularitasnya saat itu benar-benar luar biasa. Sementara di era media sosial seperti saat ini, nama-nama seperti EXO, BTS, dan grup-grup senior seperti Bigbang dan SNSD pun masih berada di peringkat teratas untuk urusan popularitas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perkembangan budaya populer Korea menjadi salah satu hal yang patut dimasukkan ke dalam catatan sejarah. Di antara semua produk budaya populer yang pernah dibuat Korea Selatan, hanya beberapa saja yang dicatut untuk dipamerkan di salah satu etalase National Museum of Korean Contemporary History ketika detikHOT mengunjunginya pada Rabu (2/11/2015).

Tiga artis SM Entertainment tampak menghiasi rak di dalam etalase. Mereka adalah H.O.T, BoA dan Super Junior. Album pertama H.O.T yang berjudul 'We Hate All Kinds of Violence' merupakan album yang terjual lebih dari satu juta kopi saat itu. Padahal Korea Selatan sedang mengalami krisis ekonomi yang parah. Kontroversi juga mengikuti perilisan album ini seperti tuduhan plagiat sampai digugat secara hukum. Namun fakta penjualan yang fantastis buat CD H.O.T berada di puncak popularitas dan fenomenal. Sampai-sampai CD-nya pun dipajang langsung di museum yang terletak di pusat kota Seoul.



Album 'ID; Peace B' milik BoA juga terlihat mejeng di sebelah CD seniornya di etalase museum. Album yang dirilis tahun 2000 ini berisi 12 lagu dan sempat menduduki peringkat tertingginya di posisi 10 di chart lokal. Sepanjang tahun tersebut sekitar 166,452 kopi dari album ini terjual yang membawa BoA menempati posisi 59 di album dengan penjualan terbaik di 2000.

Super Junior juga ikut meramaikan etalase berjudul 'Exciting Korea' di National Museum of Korean Contemporary History. Yang dipajang adalah album konser pertama 'Super Show' ketika grup besutan SM itu masih lengkap dengan 13 personel. Meski penjualan album konser ini tidak sampai peringkat 1 di Korea, namun di Taiwan albumnya justru laris manis. G Music JPop/KPop Chart mencatat bahwa penjualan album konser pertama Super Junior ini meraih hampir 28% penjualan pada Juli 2008. Namun, tentu itu bukan satu-satunya alasan kenapa Super Junior ada di etalase museum. Fenomena 'Sorry, Sorry' di tahun 2008 dan awal 2009 bisa jadi adalah alasan yang kuat untuk memasukkan mereka ke dalam daftar legenda KPop. Lagu 'Sorry, Sorry' menjadi viral di internet dan banyak orang membuat video versi mereka sendiri dari remaja sampai para peserta wajib militer.



Selain para artis SM tersebut ada pula album-album Korea lama seperti Seo Taiji and Boys. Grup hip-hop ini juga benar-benar membius para remaja pada masanya di era tahun 1994 seperti yang tergambar juga dalam drama seri 'Reply 1994'. Seo Taiji kini lebih aktif sebagai solois, sementara salah satu personelnya eksis juga sebagai CEO YG Entertainment yakni Yang Hyun Suk. Selain Seo Taiji, ada lagi solois-solois seperti Shin Jong Hyun, Lee Mun Sae dan tentu saja Psy si 'Gangnam Style'. Album keenam Psy dipajang juga di etalase yang sama meski diletakkan terpisah dari deretan para artis SM. Bentuk albumnya mirip seperti kaleng sarden karena cover album itu sendiri menampilkan karikatur Psy berbadan ikan.

Beberapa drama populer seperti 'Jewel In The Palace' dan 'Winter Sonata' juga tampak bertengger di etalase ini. Tidak ketinggalan serial televisi yang fenomenal di akhir tahun 2014 silam yakni 'You Who Came From The Stars' juga ada di sana, bersebelahan dengan DVD Dae Jang Geum. Sementara 'Winter Sonata' dipajang dalam bentuk buku, bukan DVD. Kesuksesan kisah cinta antara karakter yang diperankan Bae Yong Jun dan Choi Ji Woo dalam serial yang syuting di Pulau Nami tersebut memang telah dicetak juga versi buku yang diselipkan adegan-adegan dalam dramanya.

Terakhir, ditampilkan juga di pojok etalase karakter serial televisi animasi untuk anak-anak yakni si penguin Pororo. Di Korea Selatan sendiri karakter ini sangat terkenal sampai-sampai HaHa di 'Running Man' dijuluki Haroro karena kerap mengenakan topi yang mirip dengan yang digunakan oleh si penguin berwarna biru.


(ron/tia)

Hide Ads