Film horor dapat memicu adrenalin yang dilepaskan lalu memberi efek anestesi seperti obat sehingga dapat mengurangi cemas atau stres. Banyak film horor yang bisa ditonton untuk mengisi waktu senggang atau saat perayaan Halloween tiba menyajikan adrenalin tersebut. Salah satu film horor yang banyak direkomendasikan yaitu Gonjiam: Haunted Asylum.
Gonjiam: Haunted Asylum merupakan salah satu film horor tersukses dari Korea Selatan. Menjadi film horror yang berada di urutan ketiga paling banyak ditonton di Korea Selatan setelah Phone (2002) dan A Tale of Two Sisters (2003).
Film ini berdasarkan urban lokal yang berkembang di Korea Selatan tentang rumah sakit yang terbengkalai. Sinopsis dari film tersebut menerangkan bahwa pada tahun 1979, 42 pasien di Rumah Sakit Jiwa Gonjiam bunuh diri dan direktur rumah sakit hilang. Banyak rumor dan cerita aneh tentang Rumah Sakit Jiwa Gonjiam yang sekarang ditinggalkan. Lalu, ada live streamer dan 6 orang lainnya memutuskan untuk memasuki rumah sakit yang ditinggalkan untuk mengalami ketakutan yang tak terkendali. Mereka mulai melakukan streaming video langsung dari dalam rumah sakit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui pembuatan film Gonjiam: Haunted Asylum tidak memperoleh izin dari pemerintah Korea Selatan untuk melakukan syuting di rumah sakit yang sebenarnya. Jadi adegan dalam film yang memiliki latar rumah sakit sebenarnya difilmkan di Sekolah Menengah Maritim Nasional, Busan. Namun, tim produksi berusaha membuatnya semirip mungkin dengan denah lantai dari Rumah Sakit Jiwa Gonjiam untuk menciptakan eksterior dan lorong yang sama persis.
Sementara konsepsi untuk film ini terinspirasi oleh artikel yang terbit pada tahun 2012, di mana CNN Travel memilih Rumah Sakit Jiwa Gonjiam yang ditinggalkan sebagai salah satu dari 7 tempat paling aneh di bumi ini.
![]() |
Rumah Sakit Jiwa Gonjiam disebut-sebut sebagai salah satu tempat paling berhantu di Korea Selatan. Rumah sakit itu ditutup pada 1990-an dan terpaksa ditutup karena terjadi permasalahan di dalamnya. Semacam kemerosotan ekonomi, kondisi tidak bersih, dan masalah dengan sistem pembuangan limbah.
Sesuai dengan penerapan Undang-Undang Perlindungan Sumber Air di Korea Selatan, fasilitas pengolahan limbah menjadi hal wajib bagi rumah sakit. Namun, hal ini menyebabkan argumen antara pemilik dan direktur mengenai beban keuangan untuk memasang fasilitas perawatan baru.
Sementara pembicaraan sedang berlangsung, pada tahun 1997 pemilik utama meninggal dan fasilitas perawatan baru tidak pernah dipasang, sehingga rumah sakit tetap ditutup. Ketika putra pemilik sebelumnya mengambil alih properti itu, dia lalai merawatnya dan rumah sakit menjadi rusak. Seiring dengan tidak beroperasinya rumah sakit tersebut, ditambah dengan kesan mengerikan yang ada, legenda urban mulai berkembang.
Menurut legenda, banyak pasien di Gonjiam meninggal secara misterius, memaksa rumah sakit ditutup secara permanen. Beberapa percaya pembunuhan itu dilakukan oleh pemilik rumah sakit yang dituduh menyandera pasien. Dikatakan bahwa pemiliknya melarikan diri ke Amerika setelah keluarga korban dan otoritas pemerintah mulai menyelidiki kematian yang tidak dapat dijelaskan.
Rumah sakit ini secara teknis tertutup untuk umum, penduduk setempat juga tidak merekomendasikan wisatawan untuk datang. Mereka juga tidak memberikan arahan untuk pergi ke rumah sakit jiwa tersebut dengan sukarela. Namun, diketahui kira-kira seribu orang masuk dan berkeliaran di halaman Rumah Sakit Jiwa Gonjiam setiap tahun. Bangunan-bangunan itu berdiri lengkap dengan mesin-mesin berkarat, sisa-sisa rumah sakit, sampah, dan kasur kotor, menambah reputasinya yang menyeramkan dan angker.
Banyak turis, kru kamera, dan pemburu hantu yang datang untuk berjalan-jalan di daerah itu. Mereka mencari bukti aktivitas paranormal Rumah Sakit Jiwa Gonjiam. Banyak orang mem-posting ulasan atau pengalaman mereka tentang Gonjiam. Meskipun tidak mengetahui tentang kebenaran dari cerita-cerita tersebut, tetapi beberapa orang yang pergi ke rumah sakit ini sebelumnya mengatakan bahwa mereka merasa berbeda saat berada sana.
![]() |
Ada banyak kepercayaan di sekitar bangunan itu. Beberapa orang percaya bahwa aktivitas paranormal masih berlangsung sampai sekarang. Banyak peneliti melakukan penelitian tentang hal ini dan tidak menemukan sesuatu yang misterius. Mereka yang pergi ke sana untuk memuaskan rasa ingin tahu mereka, mereka juga tidak menemukan apa pun, serta kamera mereka tidak dapat membuktikan keberadaan hantu. Lalu pada tanggal 28 Maret 2018, seorang sutradara bernama Jung Bum Shik merilis film Gonjiam: Haunted Asylum berdasarkan cerita tentang rumah sakit tersebut.
Awalnya perilisan film ini juga menimbulkan masalah dengan pemilik rumah sakit yang mengajukan gugatan dalam upaya untuk menghentikam Gonjiam: Haunted Asylum ditayangkan. Dia mengklaim bahwa desas-desus tentang sejarah rumah sakit yang buruk dan palsu membuatnya sulit untuk menemukan pembeli yang tertarik dengan properti bermasalah itu. Namun, pengadilan Seoul memutuskan mendukung film tersebut dan diputar di bioskop tanpa masalah lebih lanjut.