Ko A-sung, Esom and Park Hye-su dipertemukan dalam Samjin Company English Class. Film ini menempatkan mereka sebagai tiga sahabat.
Samjin Company English Class terinspirasi dari kisah kehidupan nyata di tahun 90-an tentang sekelompok pekerja kantoran lulusan sekolah menengah pertama.
Di pertengahan 90-an ketika diskriminasi seksual dan akademis merajalela, 3 pekerja kantoran perempuan muda, Ja-young, Yu-nah, Bo-ram, dijauhi oleh perusahaan mereka dan hanya diberi tugas-tugas yang tidak penting karena fakta bahwa mereka hanya memiliki gaji tinggi. ijazah sekolah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika sebuah memo di seluruh perusahaan beredar mengumumkan bahwa mendapatkan skor 600 di TOEIC dapat membuat mereka mendapatkan promosi, trio dan pekerja kantoran perempuan lulusan sekolah menengah lainnya mendaftar di kelas bahasa Inggris dengan harapan berpikir untuk akhirnya memajukan karir mereka.
Suatu hari, Ja-young dikirim ke sebuah pabrik di negara itu untuk suatu keperluan dan secara kebetulan menyaksikan air limbahnya dituangkan ke sungai. Dia yakin bahwa perusahaan sedang melakukan transaksi curang, dan bersama dengan 2 temannya, mereka pergi berburu untuk menemukan bukti yang tak terbantahkan, tetapi mereka hampir dipecat oleh perusahaan yang mencoba menutupi korupsi.
Ketika rumor aksi pemberontak trio itu beredar, mereka benar-benar dijauhi oleh semua orang di sana. Tetapi para pekerja wanita dari kelas Inggris menggabungkan kekuatan untuk mendorong kasus ini ke babak baru.
Samjin Company English Class merangkai kisah semangat juang melawan masalah kecil dan besar saat menjalani hidup. Film ini juga mengangkat kisah tentang orang yang pantang menyerah dalam menghadapi kesulitan tanpa mengeluh, dan mencari solusi atas masalah mereka.
Samjin Company English Class merupakan film yang berhasil menduduki peringkat pertama di box office Korea Selatan. Film ini dapat disaksikan pada bulan Desember ini di jaringan bioskop CGV.
(doc/aay)