Adegan Money Heist Korea Jadi Kontroversi, Disebut Picu Sentimen Anti-Jepang

Tim detikcom - detikHot
Senin, 04 Jul 2022 14:45 WIB
Tokyo di Money Heist: Korea - Joint Economic Area. Foto: Dok. Netflix
Jakarta -

Money Heist: Korea - Joint Economic Area mendapatkan respons yang cukup baik dari publik. Ditayangkan dalam enam episode, musim kedua hingga kini masih belum terungkap jadwal tayangnya.

Namun di balik kesuksesan tersebut, ada salah satu adegan di Money Heist: Korea - Joint Economic Area yang kini tengah menjadi kontroversi di Korea Selatan. Adegan tersebut saat Tokyo memilih nama aliasnya.

Tokyo diceritakan merupakan warga negara Korea Utara yang meninggalkan negaranya untuk kehidupan yang lebih baik di Korea Selatan. Di negaranya, ia adalah korban pelecehan seksual yang membunuh pelaku untuk melindungi korban lain.

Saat berada di titik terendahnya, ia kemudian diminta untuk bergabung oleh Profesor. Saat semua anggota perampok dikumpulkan, Profesor meminta mereka memilih nama kota di seluruh dunia sebagai nama alias.

Adegan yang dipermasalahkan adalah ketika Tokyo mengungkap alasannya memilih kota tersebut sebagai nama alias. "Karena kita akan melakukan hal buruk, kan?" ujar Tokyo.

Mungkin bagi yang tidak mengerti konteksnya, alasan tersebut terdengar tidak ada artinya. Namun di Korea Selatan, alasan tersebut pernah menjadi gurauan di awal tahun 2000-an.

Kala itu, orang Korea akan mengaku mereka adalah orang Jepang ketika akan melakukan hal buruk di luar negeri. Hal ini dilakukan agar mereka tidak mempermalukan Korea Selatan.

Namun saat ini, gurauan tersebut sudah tidak berlaku lagi di Korea Selatan. Sehingga, banyak generasi muda yang mengungkap protesnya di sejumlah forum online.

"Aku bersumpah aku adalah orang Korea, aku juga tidak suka Jepang, tapi sentimen anti-Jepang di adegan tersebut tidak beralasan. Jika aku menonton film Vietnam dan nama karakternya Seoul kemudian membunuh orang, aku juga pasti akan membencinya. Aku tahu Vietnam dan Korea tak punya sejarah seperti Korea dan Jepang tapi tetap saja," ujar salah satu netizen.

"'Ayo kita satukan kembali Korea Selatan dan Utara, tapi Jepang itu buruk!' Apa kalian tidak bisa melihat ke arah mana keyakinan politik si sutradara? Seharusnya dia menyimpannya sendiri," tambah lainnya.

Money Heist: Korea - Joint Economic Area mendapatkan respons yang cukup baik bagi penonton global. Namun di Korea Selatan, serial ini dinilai tidak kreatif dan punya plot yang mengherankan.

Mengenai kontroversi ini, pihak Netflix masih belum angkat suara.



Simak Video "Adegan Menegangkan di Teaser 'Money Heist: Korea' Bagian Kedua"

(dal/tia)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork