The New Mutants: Mutan-Mutan Remaja yang Meresahkan

Review

The New Mutants: Mutan-Mutan Remaja yang Meresahkan

Candra Aditya - detikHot
Jumat, 01 Jan 2021 17:44 WIB
Film The New Mutants
Foto: Istimewa

Sebenarnya keputusan untuk membuat sebuah entry X-Men yang berbeda dan unik dari film-film X-Men yang lainnya adalah sesuatu yang patut dipuji. Jika Logan menawarkan nuansa noir, Deadpool dengan humor anak kuliahannya yang berantakan, The New Mutants mencoba menawarkan horor. Bagaimana kalau mempunyai kemampuan luar biasa adalah kutukan? Bayangan ini adalah sebuah imajinasi yang menarik. Di tangan yang tepat gabungan antara film horor dan cerita X-Men bisa jadi sebuah film yang menarik. Sayangnya yang terjadi tidak seperti itu.

Film The New MutantsFilm The New Mutants Foto: Istimewa

Sutradara Josh Boone yang menulis skripnya bersama Knate Lee sepertinya tidak tahu tone mana yang mau diutamakan. Bagian remajakah, bagian superhero-nya kah atau bagian horornya kah? Hasilnya adalah sebuah film yang all over the place. Kentang adalah deskripsi yang tepat untuk menggambarkan The New Mutants. Sebagai film remaja ia kurang mengeksplor hubungan antar karakter-karakternya. Padahal unsur angst-nya sudah terasa. Sebagai film superhero, The New Mutants kelihatan sangat murah dan sama sekali tidak flashy. Beberapa serial remaja Netflix bahkan kelihatan lebih mewah dan mahal daripada The New Mutants. Dan sebagai film horor, The New Mutants sama sekali tidak seram. Ia berpegangan kepada jumpscare yang murah.

Sayang sekali The New Mutants menjadi sebuah kekecewaan yang terdalam padahal Boone sebelumnya dipuji-puji melalui The Fault In Our Stars yang berhasil membuat satu dunia berurai air mata. Apalagi The New Mutants diisi dengan pemain-pemain muda mentereng. Ada Maisie Williams dari serial Game of Thrones, Charlie Heaton dari Stranger Things dan juga Anya Taylor-Joy yang walaupun saat syuting belum seterkenal sekarang berkat The Queen's Gambit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jujur, menyaksikan The New Mutants membuat saya kasihan. Ada beberapa momen yang sangat berpotensi untuk menjadikan film ini sebagai franchise yang menjanjikan. Tapi semua itu akhirnya ketutupan oleh tone yang tidak konsisten dan beberapa dialog rasis yang tidak tahu fungsinya apa. Sayang sekali perjumpaan kita terakhir dengan X-Men (setidaknya sebelum mereka bergabung dengan Marvel) ternyata menjadi semedioker ini.

The New Mutants dapat disaksikan di seluruh jaringan bioskop

ADVERTISEMENT

Candra Aditya adalah seorang penulis dan pengamat film lulusan Binus International.



Simak Video "Video: AKSI Mau Gugat LMKN Buntut Kisruh Royalti"
[Gambas:Video 20detik]

(tia/tia)

Hide Ads