Sejak kecil Shia sudah mengalami kekerasan verbal dan mental dari sang ayah, Jeffrey Craig LaBeouf, seorang pemabuk. Tak hanya itu, Jeffrey juga seorang pecandu narkoba yang pernah dirawat di pusat rehabilitasi narkoba.
Pada akhirnya kedua orangtua Shia pun bercerai yang juga dibebani dengan kesulitan finansial. Ia tumbuh dalam lingkungan serba kekurangan dengan sang ibu yang bekerja menjual kain dan bros.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak awal Shia sama sekali tak berniat untuk berkarier di dunia akting. Akting adalah sebuah pekerjaan yang ia lakukan karena keadaan keluarga yang cukup sulit, bukan karena ingin meraih mimpinya. Bahkan akting menjadi pilihan karena bertemu dengan aktor cilik yang bisa memiliki apa yang dia inginkan.

"Aku tak pernah memilih untuk berakting karena ada sesuatu yang berarti di baliknya atau aku memiliki kemampuan atau benar-benar ingin berakting. Aku melakukannya karena aku jatuh miskin," ungkapnya dalam sebuah wawancara.
Masa lalunya yang kelam sedikit banyak mempengaruhi kehidupan dewasanya. Shia berkali-kali berurusan dengan polisi karena perbuatannya yang dinilai merugikan orang lain.
Pada Februari 2005 Shia ditangkap oleh kepolisian Los Angeles karena mengancam tetangganya dengan pisau dapur. Insiden tersebut terjadi karena sang tetangga dinilai menghalangi jalan bintang film 'Transformers' tersebut yang ingin masuk ke garasi rumahnya.
Pagi buta Februari 2011, Shia kembali terlibat perselisihan dengan seorang pria di bar Los Angeles. Tak hanya dipolisikan, aktor berusia 29 tahun tersebut juga menerima tonjokan di wajah.
Insiden yang baru-baru ini terjadi juga cukup menggemparkan. Juni 2014, Shia dipoliskan karena bertindak tidak tertib dan berteriak-teriak di tengah pertunjukan 'Cabaret'. Akibatnya sang aktor ditangkap dan ditahan di kantor polisi Midtown North sebelum pada akhirnya diadili di pengadilan.
(dal/mmu)