Bagi anak dari pasangan Cecep Syamsudin dan Anita Sukandar itu, menari tradisional jauh lebih menyenangkan. Tak ada kata sulit bagi Sandrina. Memadukan gerakan tangan, kaki, dan kepala dengan iringan gamelan serta irama tradisional lainnya dinilai siswa SD Panaragan Bogor itu dengan satu kata: seru.
"Ngehafal gerakan kaki, tangan sama lagu Sunda-sunda gitu," celoteh Sandrina.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ayahnya yang suka nyanyiin lagu-lagu Sunda. Udah malem nggak tidur-tidur juga, sambil digendong, disetelin lagu-lagu Sunda sambil dinyanyiin terus tidur," kenang Nita menceritakan putrinya kini.

Fasih membawakan berbagai tarian asal bumi Parahyangan sejak usia dini, menjelang babak akhir di ajang IMB musim ini Sandrina dituntut untuk mengeksplor kemampuannya lagi dalam bidang tarian-tarian asal daerah lain. Mengaku sempat mengalami hambatan kala membawakan tari Remo asal Jawa Timur beberapa waktu lalu, Sandrina mengaku senang bisa memiliki kesempatan mengenal tarian asal daerah lainnya.
"Agak susah iya, tapi udahnya bisa juga. Meski agak kurang di gerakan kepala, tapi penampilanku tetap dipuji bagus sama Mbak Soimah waktu itu," tukasnya.
(doc/hkm)