"Kalau punya rumah yang agak besaran, aku sudah minta sama si Ayah buat dibuatkan ruangan. Alhamdulillah, di lantai atas dikasih sama Ayah," ucapnya kepada detikHOT di kawasan Depok, beberapa waktu lalu.
Ruangan yang dimaksud Asma adalah kamar yang terdapat komputer untuknya menulis cerita. Sekaligus lokasi menaruh barang usahanya seperti tas-tas yang merupakan desain barangnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sana juga terdapat sebuah sofa berwarna putih yang memiliki motif huruf-huruf. Sofa yang memiliki meja tersebut di atasnya, kata Asma, merupakan tempatnya biasa mengedit naskah.
"Ada banyak tempat untuk saya biasa menulis. Tapi yah gitu, nggak bisa rapi dan berantakan begini adanya," kata adik dari penulis Forum Lingkar Pena (FLP) Helvy Tiana Rosa ini.Β
Di dindingnya terdapat beberapa penghargaan dan hasil liputan media massa mengenai profil Asma. Ia memajangnya dan dibingkaikan. Di dekat komputernya, juga ada beberapa lukisan warna warni yang memuat potret wajah Asma.
"Alhamdulillah, ayah mengambil impian istri dan anak-anaknya. Makanya aku dikasih ruangan yang lumayan besar di sini," ucap penulis 'Catatan Hati Seorang Istri'.
Sedangkan suami Asma mempunyai ruang menulis di lantai satu. Di ruangan tersebut juga biasa digunakan sebagai tempat bermain dan mengerjakan pekerjaan rumah bersama anak-anaknya.
Kedua pasangan penulis ini memiliki ciri yang hampir mirip ketika menulis. Asma mengatakan tidak suka dengan kerapihan tapi juga tidak menyukai kamar yang berantakan. "Kalau suami saya harus berantakan dan barang-barang nggak boleh dirapihin. Kalau nggak kayak gitu, susah nulisnya," tuturnya sembari tertawa.
(tia/ron)











































