Siapa bilang remaja gak bisa berbuat sesuatu? Kali ini ada Chloe Valerie Danu, remaja 17 tahun asal Jakarta. Chloe Valerie Danu sangat peduli dengan sosial sampai mendirikan dan menjadi pengajar di From Heart to Art.
From Heart to Art adalah inisiatif sosial yang mengajarkan seni lukis dan menggambar kepada anak-anak panti asuhan Yayasan Hati Suci.
Program ini sudah dimulai sejak Februari 2025, dengan tujuan membantu anak-anak mengekspresikan diri, menemukan minat dalam seni, dan menumbuhkan kepercayaan diri melalui kegiatan kreatif.
Latar belakang dengan suka menggambar dan mewarnai menjadi salah satu alasan mendirikan From Heart to Art.
"Saya percaya seni dan arsitektur punya kesamaan, sama-sama mengajarkan cara berpikir kreatif dan visual," kata Chloe melalui rilisnya, hari ini.
Berawal dari pengalaman mengajar di panti asuhan bersama teman-temannya, Chloe merasa, anak-anak dari komunitas kurang beruntung juga berhak mendapatkan akses untuk belajar seni. Dari situ, lahirlah gagasan membentuk From Heart to Art.
Dalam program ini, Chloe mengajar sekitar 15-20 anak dalam setiap sesi berdurasi dua jam. Ia mengajarkan dasar menggambar, pewarnaan, hingga pengenalan bentuk arsitektur sederhana dan menggunakan alat seperti pensil, kertas, cat air yang disediakan sendiri.
Baca juga: Raisa Gugat Cerai Hamish Daud |
"Awalnya banyak anak yang merasa tidak bisa menggambar. Tapi setelah beberapa kali pertemuan, mereka mulai berani mencoba dan percaya diri," ujarnya.
Kegiatan From Heart to Art kini rutin diadakan di sebuah panti asuhan di Jakarta, dan mendapat apresiasi dari pengurus yayasan atas dampak positifnya terhadap kreativitas anak-anak.
Remaja yang masih sekolah ini, mengaku kegiatannya gak mengganggu proses belajar. Ia mengatakan yang terpenting adalah bisa membagi waktu.
"Kuncinya ada di manajemen waktu. Kalau kita punya niat dan kemauan, semua bisa dilakukan," terangnya.
Chloe memiliki cita-cita menjadi arsitek profesional, melanjutkan studi ke luar negeri. Di antaranya adalah London atau Amerika Serikat. Ia terinspirasi oleh sosok ayahnya yang bekerja dengan dedikasi tinggi di bidang arsitektur.
"Saya ingin menciptakan karya desain yang bisa memberi makna dan kenyamanan bagi banyak orang," tutur Chloe.
Melalui From Heart to Art, Chloe telah mengadakan beberapa lokakarya rutin yang diikuti puluhan anak panti. Hasilnya terlihat dari meningkatnya rasa percaya diri dan semangat belajar anak-anak yang mengikuti program tersebut.
"Yang membuat saya bahagia bukan penghargaan, tapi ketika melihat mereka yang belajar itu bisa tersenyum dan bangga dengan karya sendiri," ungkapnya.
Ke depan, Chloe berencana memperluas jangkauan From Heart to Art agar bisa menjangkau lebih banyak anak dan komunitas yang membutuhkan.
Simak Video "Video: Lukisan dari Abad 17 Ini Bakal Dilelang Rp 45 M di Prancis"
(wes/pus)