Kabar kali ini datang dari pameran tunggal yang dilakukan salah satu galeri seni yang ada di Indonesia. Adalah Linda Gallery yang membuat pameran tunggal bertajuk Twilight of The Gods.
Pameran tunggal ini digelar di Singapura, kali ini menyajikan karya terbaru dari pelukis asal Tiongkok, Zhang Lin Hai. CEO Linda Gallery, Linda Ma mengaku senang dan bersyukur karena pameran ini akhirnya bisa diwujudkan.
"Dibuat dengan hati, hingga emosi dan gairahnya sebagai seniman bisa dirasakan dalam karya-karyanya. Tidak banyak seniman lukis seperti Zhang Lin Hai. Itu sebabnya, saya sangat bersemangat kembali memamerkan puluhan karya terbarunya di awal tahun ini," ungkap Linda Ma dalam rilis yang diterima detikcom, Senin (29/1/2024).
Linda Ma mengatakan sangat senang dengan perubahan dengan karya terbaru Zhang. Ia menduga trauma masa lalu yang kelam mulai terkikis secara perlahan. Masa lalu Zhang disebut sangat kelam. Ia besar di panti asuhan dan mengalami cacat fisik akibat polio yang diidapnya.
Ciri khas Zhang dalam karyanya ada pada gambaran anak-anak plontos yang berkeliaran di padang gurun dan pedesaan. Hal ini disebut sebagai rasa sakit dan kepedihan dari masa lalunya.
"Tapi seiring waktu perubahan lingkungan tempat tinggal, karya Zhang saat ini terasa lebih rileks. Saya melihat ia mulai mau mengeksplorasi lebih dalam. Ada misi dalam lukisan terbarunya kali ini, bukan hanya ekspresi dari perasaannya semata," puji Linda Ma.
Zhang yang ada dalam pameran itu juga mengatakan karyanya kali ini memakai media baki antik peninggalan dinasti kuno Tiongkok yang merupakan koleksinya.
Zhang mengaku terinspirasi mitologi Nordik Twilight of The Gods tentang penghancuran alam semesta dan umat manusia.
"Sebuah kontemplasi dari pengalaman masa lalu dan harapan akan masa depan. Semoga dunia ini terhindar dari bencana dan penuh kedamaian," harap sang seniman.
"Apakah masa depan yang penuh kedamaian itu sungguh ada. Atau apakah bencana justru adalah sarana untuk hadirnya generasi baru agar siklus dunia bisa dimulai kembali? Saya masih berharap dunia tanpa bencana dan penuh kedamaian," tutupnya bijak.
Perubahan rasa dalam karya terbaru Zhang Lin Hai tak hanya bisa dirasakan Linda Ma. Kurator seni asal Tiongkok yang mengenal pribadi dan karya Zhang sejak lama bisa merasakan adanya perubahan.
"Selama hampir 30 tahun Zhang membuat karya seni, ia telah terlibat dengan perasaannya yang sebenarnya tentang pengalaman pribadinya dan keluarganya. Nasib serta analisis sejarah dan status quo sosial dan budaya di daerah pedesaan Tiongkok yang luas, seperti diwakili oleh karyanya. Lingkungan masa kecil seperti sebuah pola dasar," ungkap kurator seni, Wu Hong.
Simak Video "Video: Keseruan Habiskan Akhir Pekan di Pameran Seni Pos Bloc Jakarta"
(wes/pus)