Permasalahan sampah plastik hingga saat ini masih jadi perhatian banyak orang. Kampanye-kampanye peduli lingkungan kerap menyuarakan soal daur ulang sampah, mengurangi penggunaan plastik, dan menggunakan material-material sustainable atau yang dapat digunakan dalam jangka panjang. Permasalahan sampah juga telah lama menarik perhatian para seniman dengan menjadikan sampah sebagai material utama karya seni mereka dalam usaha untuk mengurangi jumlah sampah dan mendaur ulang material tak berguna tersebut.
Edy Surata Ginting, seniman asal Medan ini misalnya, belum lama disorot karena berhasil mengubah sampah plastik menjadi lukisan. Karya-karyanya banyak dinikmati dan diminati di media sosial mulai dari TikTok hingga YouTube.
Permasalahan sampah juga seringkali dikritik oleh para seniman seperti Made Bayak, perupa asal Bali, yang selama ini selalu vokal soal permasalahan lingkungan. Juni lalu, dia membuat seri lukian berjudul Plasticology yang menyentil persoalan limbah sampah yang ada di kampung halamannya, Bali.
Senada dengan para seniman, mereka yang bergerak di bidang pendidikan hingga fashion juga berusaha untuk mengurangi jumlah limbah plastik yang ada di bumi saat ini. Limbah plastik PET yang kebanyakan datang dari botol bekas air minum kemasan misalnya, didaur ulang oleh sekolah ABC Kids dan Brighton JHS buat seragam olahraga terbaru mereka. Satu set seragam olahraga yang mereka keluarkan dibuat dari 49 botol daur ulang berukuran 600ml.
Hal itu merupakan perwujudan partisipasi sekolah ABC Kids dan Brighton JHS dalam menjaga lingkungan, sekaligus sebagai media edukasi buat para muridnya agar lebih memperhatikan serta mempertimbangkan dampak bagi bumi dari setiap pilihan yang mereka buat ke depannya.
"Meski langkah ini hanya langkah kecil, tapi kami puas bisa berbuat sesuatu untuk kelangsungan hidup di Bumi," tutur Trinita Hestiana, Direktur Pendidikan ABC Kids & Brighton, dalam sebuah rilis resmi.
Gagasan daur ulang material botol plastik buat dijadikan seragam olahraga ini pun disambut baik oleh para wali murid. Diharapkan ke depannya lembaran kain daur ulang ini bisa dijadikan solusi kreatif dan inovatif dalam menghadapi permasalahan iklim yang kian memburuk. Karena faktanya menurut data dari PewTrust.org, hanya 15 persen dari plastik di seluruh dunia yang sudah didaur ulang. Usaha dari sekolah ABC Kids dan Brighton JHS buat memelopori seragam sekolah daur ulang ini pun jadi sebuah cara efektif buat berkontribusi dalam pengurangan sampah plastik.
Selain itu, para wali murid juga berharap akan adanya riset dan pengembangan dari program serupa seperti ini ke depannya. Sehingga produk yang sama bisa jadi pilihan nomor satu tidak hanya buat para siswa di sekolah ABC Kids dan Brighton JHS, tapi juga sekolah-sekolah lain. Ada rasa bangga buat para wali murid dari sekolah ABC Kids dan Brighton JHS mendaftarkan anak mereka ke sekolah tersebut karena kepedulian mereka terhadap lingkungan dan terobosan yang dibuat lewat seragam hasil daur ulang plastik ini.
(aay/mau)