Senopati yang Kini Senoparty

M. Iqbal Fazarullah Harahap - detikHot
Sabtu, 18 Des 2021 16:02 WIB
Suasana di Ms. Jackson sebelum pandemi COVID-19. Foto: dok. Ms. Jackson
Jakarta -

Mundur ke masa kerajaan di Jawa, istilah 'senopati' adalah ejaan lain dari senapati. Digunakan untuk menyebut pemimpin atau panglima tantara perang. Di Yogjakarta kala itu, nama Panembahan Senopati mewakili sosok bernama Danang Sutowijoyo, yang kemudian menjelma pendiri Kerajaan Mataram Islam di Kotagede.

Maju jauh ke era peradaban modern di Ibu Kota Negara Indonesia, Jakarta. Tepat di jantung kota Jakarta Selatan, area Jalan Senopati, Gunawarman, Kebayoran dihuni oleh perumahan mewah. Beberapa, menyebut mereka, 'old money', yang artinya sudah mewarisi kekayaan itu mungkin minimal empat generasi.

Area tersebut mengalami transformasi yang signifikan hari ini. Tidak menghilangkan marwahnya sebagai pemimpin perang, pun meninggalkan kemewahan sebagaimana dia berasal. Kini, area tersebut menjadi kiblat pesta Indonesia, menampung beragam segmen dan menjadi fenomena yang kini bernama 'Senoparty'.

Glorifikasi atas 'Senoparty' terdengar di mana-mana. Diadopsi menjadi akun media sosial, parfum, komunitas dan lainnya. detikHOT mencoba menanyakan pandangan terkait fenomena itu kepada Vinnie Kinetica Rumbayan, pemilik usaha Bar & Lounge di Kawasan Senopati.

"Menurut gue, glorifikasi atas itu berbarengan dengan tren selebgram (Selebriti Instagram). Teman-teman dari luar Jakarta, atau luar Jaksel mencari selebgram ini. Di media sosial, mereka lihat selebgram A lagi di sini, selebgram di sana. Dengan ke Senopati, ada probabilitas ketemu dengan selebriti-selebriti tadi. Jadi, ada harapan di situ, harapan ketemu idola," kata Vinnie kepada detikHOT.

"Sekarang area Senopati bukan cuma sekadar tempat, tapi tempat rekreasi dalam berbagai konteks. Orang-orang dari luar Jakarta, kalau ngomongin nongkrong, pesta, di pikirannya langsung Senopati. Karena itu kejadian di Ms. Jackson, kita kedatangan tamu dari Bandung, Makassar, dari Papua yang sengaja nabung untuk Ms. Jackson, dan gue yakin juga ke tempat lainnya. Kondisi itu yang juga kemudian bikin Senopati jadi 'Senoparty' seperti hari ini," sambung Vinnie.

Suasana di Ms. Jackson sebelum pandemi COVID-19. Foto: dok. Ms. Jackson

Selain itu, pria 30 tahun itu juga melihat, secara tidak sengaja, area Senopati bisa dibilang menjadi downtown atau area pusat kota yang dihuni oleh berbagai bisnis dan menjadi titik pertemuan banyak orang, percampuran kebudayaan serta pergaulan.

"Secara penyebutan, Senopati namanya catchy. Dan juga, Indonesia kan nggak punya downtown ya, tempat nongkrong semuanya. Indonesia tuh nggak punya, ya mungkin Senopati ini lah secara tidak sengaja jadi downtown itu. Aksesnya juga gampang, di tengah dari semua daerah di Jakarta.

Gue setuju juga ada trotoar dibangun sekarang, karena semua jarak di situ kan walking distance, jadi hopping."

Tanpa bermaksud untuk mengecilkan yang lain, jika bicara pesta, memang mau tak mau Kawasan Senopati adalah panglima. Segi empat pesta Ibu Kota, bahkan Indonesia. Dimulai dari Jalan Wolter Monginsidi berbelok ke kanan memasuki Jalan Gunawarman. Di pertigaan selanjutnya berbelok lagi ke kanan di Jalan Senopati. Menelusuri sampai ujung mengarungi Jalan Suryo.

"Hari ini sudah terbentuk di pikiran semua orang di Jakarta, kalau mau party yang ke Senopati," tandas Vinnie.

Terakhir, silakan berpesta untuk kalian yang sudah cukup umur. Karena, pesta bukan sekadar soal hura-hura, melainkan ada kontrol dan tanggung jawab penuh, pada orang lain dan diri sendiri.




(mif/dar)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork