Museum Louvre Prancis kerap ditutup karena pandemi COVID-19. Hampir empat bulan lamanya, museum yang menjadi tujuan wisata nomor satu di Prancis itu tidak menerima pengunjung.
Bahkan Mona Lisa yang berusia 518 tahun telah melihat banyak hal yang terjadi di dalam museum, termasuk pandemi yang membuat lukisan-lukisan terasa menganggur.
Sejak ditutup pada 30 Oktober 2020, belum ada yang tahu kapan Museum Louvre bakal dibuka kembali. Sementara, pemerintah Prancis masih berupaya untuk meminimalisir penyebaran virus Corona.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Louvre bagian warisan dan taman arsitektur, Laurent le Guedart, menuturkan penutupan museum membuat sejumlah pekerjaan besar menunggu.
"Kami mempercepat operasi pemeliharaan dan memulai pekerjaan perbaikan yang sulit dijadwalkan saat museum beroperasi secara normal," ungkapnya dilansir dari AP, Minggu (21/2/2021).
Ia menuturkan museum melakukan sejumlah restorasi kepada koleksi lukisannya. Bahkan dinding museum juga diperbaiki sesuai rencana yang disediakan sejak dahulu.
"Kami mengambil penyelidikan ilmiah sebagai persiapan untuk restorasi yang direncanakan, melakukan perjalanan kembali ke abad 18 melalui lapisan demi lapisan cat," katanya.
Papan lantai juga diperbaiki dan memasang kabel untuk sistem keamanan baru. Jika sebelumnya, pekerjaan perbaikan dan restorasi hanya bisa dikerjakan setiap hari Selasa.
Kini pihak museum Louvre bisa mengerjakannya setiap hari selama sepekan. Di penutupan kedua Louvre, 250 karyawan museum tetap beroperasi secara penuh, berbeda dengan tahap pertama yang menghentikan seluruh aktivitas Louvre.
Setiap tahunnya, Museum Louvre yang menjadi 'rumah' bagi lukisan Mona Lisa kerap dikunjungi sekitar 10 juta pengunjung setahun.
Museum ini juga menjadi lokasi destinasi wisatawan di pertengahan tahun yang terpopuler dan paling ramai dikunjungi. Sayangnya, saat pandemi melanda Indonesia, Museum Louvre angka pengunjung anjlok menjadi 72 persen, dari angka sebelumnya sebesar 9,6 juta pengunjung di 2019.
(tia/nu2)