Sendratari Ramayana Digelar dengan Menerapkan Protokol Kesehatan

Sendratari Ramayana Digelar dengan Menerapkan Protokol Kesehatan

Jauh Hari Wawan S - detikHot
Minggu, 06 Sep 2020 18:23 WIB
Pentas Sendratari Ramayana
Foto: Pentas Sendratari Ramayana di Open Teater Ramayana (Dok. PT TWC)
Yogyakarta -

Pentas Sendratari Ramayana yang sudah rehat panjang akibat pandemi COVID-19 kembali digelar Sabtu (5/9) malam. Pertunjukan itu digelar secara daring dan menerapkan protokol kesehatan untuk para penari.

GM Teater Pentas Ramayana Chrisnamurti Adiningrum menjelaskan pementasan perdana Sendratari Ramayana Prambanan terselenggara atas kerjasama antara PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (Persero) dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Mumbai dan didukung oleh KBRI New Delhi serta Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.

"Pertunjukan ini diadakan untuk memperingati hubungan bilateral India-Indonesia yang telah berlangsung selama 71 tahun," kata Chrisnamurti dalam keterangannya, Minggu (6/9/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertunjukan yang sebelumnya hiatus sejak awal Maret 2020 akibat pandemi COVID-19 ini mendapat sambutan yang hangat dan istimewa dari para penggemarnya. Baik dari dalam negeri maupun di luar negeri.

"Sebanyak 35 ribu penonton terpantau mengakses akun Youtube @BorobudurPark yang menayangkan siaran langsung pertunjukan ini. Selain itu, pertunjukan daring ini juga disaksikan oleh ratusan warga India melalui aplikasi zoom," ungkapnya.

ADVERTISEMENT
Pentas Sendratari RamayanaPentas Sendratari Ramayana Foto: Pentas Sendratari Ramayana di Open Teater Ramayana (Dok. PT TWC)

Total ada 60 penari serta 20 pemain gamelan berpadu dalam sajian menawan pertunjukan yang berlangsung selama kurang lebih 60 menit di Open Teater Ramayana. Dia menyebut pertunjukan ini menerapkan protokol kesehatan.

"Pertunjukan yang ada sejak 1961 ini tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19, seperti penggunaan face shield oleh penari serta adanya penyesuaian gerakan tari, terutama pada bagian kontak tubuh antar penari," ungkapnya.

"Kita persiapkan selama hampir dua minggu. Terdapat penyesuaian untuk memenuhi protokol kesehatan seperti pembatasan jumlah penari. Hal ini kita lalui untuk menunjukan bahwa Sendratari Ramayana itu masih ada. Semoga kita bisa melalui situasi ini dan dapat merilis pertunjukan kembali," tambahnya.

Beberapa penyesuaian dalam gerakan tari itu pun menurut Tutu Wisti Sabila, yang merupakan pemeran Shinta menjadi sebuah tantangan. Terutama untuk membangun chemistry.

"Walau tidak ada sentuhan, namun chemistry-nya tetap harus dibangun, misalnya lewat tatapan mata atau gestur tubuh. Jadi tidak harus bersentuhan tapi tetap bisa membangun keromantisan antara Rama dan Shinta," ungkap Tutu.

Sementara itu, Direktur Pemasaran dan Pelayanan PT TWC Hetty Herawati menambahkan pihaknya terus berkomunikasi dengan Gugus Tugas COVID-19 DIY dalam hal pembukaan pentas Sendratari Ramayana.

"Intinya kita terus melihat perkembangan. Jika pun masih belum baik, setidaknya momen ini dapat menyalurkan energi para seniman berbakat ini untuk kembali menari. Karena bagi mereka, menari merupakan sumber spirit," tutupnya.




(nu2/nu2)

Hide Ads